MI NOR RAHMAN NEWS – Hari ini merupakan pelaksanaan kegiatan pesantren Ramadhan hari terakhir sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, dimana hari ini merupakan hari ketiga pesertanya adalah peserta didik kelas 6 yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 19 orang perempuan jadi seluruhnya 33 orang peserta didik karena kelas 6 tahun ini hanya terdiri dari satu rombel saja, dari total peserta didik tersebut yang hadir sebanyak 27 orang terdiri laki-laki 11 orang dan perempuan 16 orang.
Kepala Madrasah, para pendidik dan tenaga kependidikan baik yang menjadi narasumber dalam kegiatan atau pun tidak semuan tetap semangat yang tinggi untuk mengiikuti pesantren ramadhan sebab mereka menjadi suri tauladan bagi para santri/santriwati yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan awal shalat dhuha, membaca surah Yasin dan penyampaian Tafsir Surah yasin oleh Ustadz Muhammad Hafiz Ansyari, kemudian dilanjutkan oleh Ustadz Ichsan Sugiharto, S.Pd.I, beliau menyampaikan golongan orang-orang yang akan diselamatkan oleh Allah SWT, yaitu sebagai berikut :
“Tujuh golongan manusia yang akan diberi perlindungan oleh Allah dalam naungannya di hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri yaitu:
- Imam (pemimpin) yang adil,
- Pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah,
- Lelaki yang hatinya sentiasa terpaut dengan masjid,
- Dua orang yang saling cinta mencintai kerana Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah,
- Seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi untuk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kepada Allah”,
- Seseorang yang bersedekah dengan sesuatu sedekah lalu menyembunyikan sedekahnya itu sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya,
- Seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sunyi lalu mengalir air matanya.”
(Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari hadits di atas bisa diperkirakan bahwa “hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah”adalah hari ketika semua manusia dari zaman nabi adam sampai dengan hari kiamat di kumpulkan di padang mahsyar setelah dibangunkan dari kematiannya. Bisa dibayangkan, banyaknya manusia pada saat itu. Bahkan seseorang yang menunggu untuk dihisap (antre) bisa mencapai beribu-ribu tahun. Dan kondisi pada saat itupun begitu panas, bagaikan ada matahari yang berjarak 1 jengkal dari kepala manusia. Namun anehnya, mereka semua tidak terbakar. Lalu mereka dalam keadaan telanjang dan tidak mempedulikan nasib di kanan kirinya, meskipun di sebelahnya ada orang yang dulunya menjadi anak dan istrinya, bahkan mungkin ibu yang melahirkannya. Di saat itulah Allah memberi naungaNya. Entah itu berupa makanan, minuman, pohon yang teduh, terhindar dari rasa panas,dll, tapi yang jelas naungan itu pasti ada yang diberikan kepada 7 golongan manusia yaitu :
- Pemimpin yang adil. Pemimpin disini bisa presiden,camat, lurah atau kepala rumah tangga, ketua kelas di sekolah, sampai imam di masjid atau musholla. Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406) - Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah. Ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat. Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.
- Seseorang yang hatinya selalu ingat atau tertaut dengan masjid. Masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah dimuka bumi ini, jadi sudah sewajarnya apabila manusia-manusia yang hatinya selalu terikat pada tempat yang paling dicintaiNya, akan mendapatkan perlindungan di hari akhir. Tidak ada yang menghalangi dia dan keluarganya kecuali keinginan untuk selalu berjamaah di Masjid/Musholla, adalah salah satu tanda hati sudah terikat kepada Masjid. Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dalam firman-Nya:
في بيوت أذن الله أن ترفع ويذكر فيها اسمه يسبح له فيها بالغدو والآصال رجال لا تلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة يخافون يوماً تتقلب فيه القلوب والأبصار ليجزيهم الله أحسن ما عملوا ويزيدهم من فضله والله يرزق من يشاء بغير حساب
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)
Terkaitnya hati dengan masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang jelek itu dan lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar. - Dua orang yang saling mencintai karena Allah dan keduanya bertemu dan berpisah karena Allah. Dua orang di sini bisa sepasang suami istri, keluarga, atau teman. Ketika sepasang suami istri yang saling mencintai tidak hanya karena ketertarikan penampilan fisik, namun juga karena ketertarikan akhlak yang dimiliki oleh keduanya hal itulah yang disebut cinta karena Allah. Dan saat kita melakukan sesuatu bersama-sama dengan saudara kita, dan kita melakukannya semata-mata karena mengharap ridha Allah; Saat saudara kita lupa dan ingkar kepada Allah, kita mengingatkannya. Itu adalah cermin persahabatan yang dirahmati Allah.
- Seseorang laki laki ketika dirayu oleh wanita cantik dan kaya, lalu ia berkata “sesungguhnya aku takut kepada Allah (sehingga meninggalkan perbuatan tersebut). Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, dan kecantikan yang luar biasa untuk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan dan ajakan tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu. Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk ke dalam firman Allah Ta’ala:
وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)
Dan pemimpin setiap lelaki dalam masalah ini adalah Nabi Yusuf alaihissalam. Dicontohkan saat Nabi Yusuf AS berada dalam istana raja dan mendapat godaan yang luar biasa dari Siti Julaiha, seorang wanita yang sangat rupawan. Nabi Yusuf bermunajat kepada Allah SWT dan berkata ‘lebih baik hidup di penjara dari pada di istana’ karena beliau tahu betapa Allah akan melindunginya di yaumil akhir apabila dapat melawan godaan yang sangat berat itu. - Seseorang yang bershodaqoh / sedekah secara sembunyi sembunyi tanpa mengharap sedikitpun orang lain tahu. Tangan kiri yang dimaksud adalah orang lain. Jadi saat bersedekah, usahakanlah hanya Allah dan kitalah yang tahu. Sebab batasan antara riya’ (perasaan mengharap pujian/imbalan dari orang lain) dengan ikhlas sangat tipis. Jadi, jika ada riya’ sedikit saja maka pahalanya akan hangus.
- Dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sunyi dan kedua matanya mencucurkan airmata. Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman dan orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala. Bangun pada tengah malam, berserah diri kepada Allah, memohon ampun dan mengingat dosa-dosa di masa lalu sampai bercucuran air matanya, termasuk salah.
Semoga semua kegiatan hari ini bernilai ibadah dan mendapatkan ganjaran langsung dari Allah SWT, mudahan kegiatan hari ini menjadi inspirasi untuk kita semua untuk hari-hari berikutnya terutama bagi diri pribadi penulis, artinya yang menjadi narasumber tidak hanya terpaku pada yang sudah terbiasa tetapi bisa bergantian.
Aamiin Allahumma Aamiin . . . .