Tawa, Cerita, dan Doa: Warna-Warni Hari Guru MIS Nor Rahman

Ada yang tak bisa dibeli dengan uang: kebersamaan yang tulus. Hari ini, kami para guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nor Rahman Banjarmasin berkumpul di sebuah tempat sederhana tapi hangat — Warung Nyaman, Kelayan A. Di sinilah canda, tawa, cerita, dan doa bercampur jadi satu dalam momen yang sederhana namun berharga.

Acara selamatan untuk terlaksananya Asesmen Madrasah (AM) 2024–2025 kelas 6 menjadi alasan kami berkumpul. Tapi sesungguhnya, lebih dari sekadar perayaan, ini adalah ajang melepas penat, mempererat silaturahmi, dan menguatkan ikatan batin sesama guru.

Pak Zaini, kepala madrasah yang selalu jadi tumpuan semangat, hadir bersama Pak Hasan, Pak Ichsan, Pak Hamid, Pak Yani, dan Paman Sani — serta saya sendiri, yang menikmati setiap tawa dan guyonan yang melintas tanpa naskah. Semua terasa ringan, penuh keakraban.

Tak ketinggalan, para ibu guru yang selalu jadi warna tersendiri dalam keluarga madrasah: Bu Wahyu, Bu Diana, Bu Imus, Bu Anti, Bu Rita, Bu Lina, Bu Sala, Bu Atun, Bu Rahmi, Bu Acha, Bu Yuyun, dan Bu Sidah. Kami larut dalam suasana hangat — antara gurauan ringan, cerita lucu dari ruang kelas, hingga saling menyemangati satu sama lain.

Namun di balik semua tawa itu, hati kami tetap menyimpan rindu. Rindu pada dua sosok yang dulu selalu hadir dalam kebersamaan ini — Pak Bahdaruni dan Ibu Yuli. Meski mereka telah lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT, kenangan dan jasa mereka masih hidup dalam ingatan kami. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan menempatkan mereka di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.

Kebersamaan seperti ini mengajarkan bahwa menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tapi juga membangun keluarga. Kami bukan hanya rekan kerja, tapi teman seperjuangan. Di balik jadwal padat dan tugas-tugas berat, ada ruang untuk saling menguatkan, saling menghibur, dan saling mengingatkan.

Semoga silaturahmi ini terus terjaga. Karena kebersamaan tak selalu butuh tempat mewah, cukup tempat yang nyaman dan hati yang tulus. Dan hari ini, kami pulang dengan hati penuh syukur.