Info Sekolah
Senin, 25 Nov 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
1 Oktober 2024

Panduan Istinja’ Menurut Mazhab Syafi’i: Cara dan Ketentuan yang Tepat

Sel, 1 Oktober 2024 Dibaca 252x

Pendahuluan

Istinja’ adalah bagian dari proses bersuci yang penting dalam agama Islam. Secara harfiah, istinja’ berarti membersihkan kotoran dari tubuh, terutama yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur), menggunakan air atau benda yang dibolehkan seperti batu. Praktik ini tidak hanya menjaga kebersihan tubuh, tetapi juga merupakan bagian dari adab dan etika dalam Islam. Dalam mazhab Syafi’i, istinja’ memiliki beberapa ketentuan yang diatur dengan jelas, dan praktiknya harus dilakukan sesuai syariat.

Pengertian Istinja’

Dalam istilah fiqh, istinja’ diartikan sebagai tindakan menghilangkan najis yang keluar dari dua jalan dengan air atau benda keras yang suci. Praktik ini wajib dilakukan setelah buang air besar atau kecil, untuk memastikan kesucian sebelum melakukan ibadah seperti shalat. Dalam Sittin Masalah, dijelaskan bahwa istinja’ dapat dilakukan menggunakan air, batu, atau benda-benda keras lainnya yang tidak najis dan tidak dihormati, seperti tisu​.

Alat yang Digunakan untuk Istinja’

  1. Air: Penggunaan air merupakan cara paling dianjurkan dalam istinja’. Air dianggap membersihkan secara menyeluruh dan menyucikan bagian yang terkena najis.
  2. Batu atau benda keras: Selain air, batu juga boleh digunakan, asalkan tidak mengandung najis, tidak basah, dan tidak merupakan makanan atau benda yang dihormati​.
  3. Tisu: Dalam praktik modern, penggunaan tisu kering juga dianggap sah untuk menggantikan batu, selama tisu tersebut suci dan tidak mengandung unsur yang membatalkan istinja’​.

Adab Masuk dan Keluar dari Toilet

Sebelum masuk toilet, disunahkan membaca doa:

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan jantan dan betina​.

Saat keluar dari toilet, disunahkan membaca doa:

غُفْرَانَكَ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الأَذَى وَعَافَانِي

Artinya: Aku memohon ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dari tubuhku dan memberiku kesehatan​.

Cara Melakukan Istinja’ yang Benar

Ada beberapa aturan penting dalam melakukan istinja’:

  1. Menggunakan tangan kiri: Disunahkan untuk membersihkan kotoran menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanan digunakan untuk menuangkan air. Ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang menekankan penggunaan tangan kanan untuk hal-hal yang mulia, dan tangan kiri untuk hal-hal yang dianggap kurang bersih.
  2. Jumlah basuhan: Tidak ada batasan jumlah basuhan, tetapi harus memastikan bahwa kotoran benar-benar bersih. Jika menggunakan batu atau benda keras, minimal harus dilakukan tiga kali usapan. Jika masih ada sisa najis setelah tiga kali usapan, maka harus ditambahkan hingga benar-benar bersih​.

Keutamaan dan Hikmah Istinja’

Istinja’ bukan hanya tentang membersihkan fisik, tetapi juga menjaga kesucian spiritual. Bersuci merupakan bagian dari iman, dan Islam sangat menekankan kebersihan, baik secara lahiriah maupun batiniah. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa kebersihan adalah setengah dari iman, sehingga setiap Muslim wajib menjaga kebersihannya, termasuk ketika buang hajat​.

Penutup

Istinja’ merupakan bagian dari kebersihan yang sangat penting dalam Islam, terutama dalam rangka mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah. Melalui panduan dari mazhab Syafi’i, kita dapat memahami tata cara istinja’ yang benar sesuai dengan syariat, sehingga menjaga kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam menjalankan amalan ini dengan baik.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

November 2024
M S S R K J S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930