Info Sekolah
Rabu, 25 Des 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
23 Desember 2024

Peran Guru Madrasah dalam Era Digital: Menjaga Nilai-Nilai Islami di Tengah Modernisasi

Sen, 23 Desember 2024 Dibaca 8x

Dalam era digital dan modernisasi yang semakin pesat, peran guru madrasah menjadi semakin penting untuk menjaga nilai-nilai Islami agar tetap relevan di tengah arus teknologi dan perubahan sosial yang cepat. Digitalisasi tidak hanya memberikan peluang besar dalam proses pembelajaran, tetapi juga menghadirkan tantangan signifikan, terutama dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman di kalangan generasi muda. Artikel ini membahas bagaimana guru madrasah dapat memainkan perannya dengan optimal dalam era digital, berlandaskan perspektif akademik dan referensi terpercaya.

Era Digital dan Tantangan bagi Pendidikan Islam

Modernisasi dan era digital membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan Islam. Society 5.0 sebagai perwujudan integrasi teknologi dalam kehidupan masyarakat memberikan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, di sisi lain, modernisasi juga membawa dampak negatif berupa tergerusnya nilai-nilai lokal dan religius (Hasan, 2024). Pendidikan Islam, khususnya di madrasah, dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya.

Salah satu tantangan utama adalah arus informasi yang begitu deras dan tidak terfilter, yang dapat memengaruhi moral dan karakter peserta didik. Menurut Khomsinnudin et al. (2024), globalisasi budaya yang dibawa oleh teknologi informasi berpotensi menggeser nilai-nilai Islami, terutama jika peserta didik tidak memiliki landasan agama yang kuat. Dalam konteks ini, peran guru madrasah sangat vital sebagai penjaga nilai-nilai Islami.

Peran Guru Madrasah dalam Era Digital

Guru madrasah memegang peran strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia. Menurut Dwikirani dan Ridwan (2024), guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, teladan, dan motivator yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai Islami ke dalam kehidupan peserta didik.

  1. Sebagai Pembimbing Spiritual
    Guru madrasah berperan dalam membimbing peserta didik untuk memahami ajaran Islam secara mendalam. Dengan pendekatan berbasis nilai-nilai Islam, guru dapat menanamkan akhlak mulia meskipun di tengah arus modernisasi. Hal ini sesuai dengan pandangan Amin Abdullah yang menyarankan pendekatan integratif antara ilmu agama dan ilmu sosial (Dwikirani & Ridwan, 2024).
  2. Penggunaan Teknologi secara Bijak
    Dalam era digital, guru madrasah perlu memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memperkaya proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis teknologi seperti e-learning dan aplikasi digital dapat menjadi solusi untuk menjangkau peserta didik dengan cara yang lebih interaktif. Namun, penggunaan teknologi ini harus tetap diarahkan pada penguatan nilai-nilai Islami (Manan, 2019).
  3. Membangun Karakter Melalui Keteladanan
    Guru madrasah juga harus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks internalisasi nilai Islami, teladan dari guru lebih efektif daripada sekadar penyampaian teori. Fajar (2021) menekankan pentingnya peran guru sebagai role model yang konsisten dalam menunjukkan perilaku Islami kepada peserta didik.

Strategi Mengintegrasikan Nilai Islami dalam Era Digital

Untuk menjaga relevansi nilai Islami, guru madrasah perlu menerapkan strategi-strategi inovatif, di antaranya:

  1. Mengintegrasikan Kurikulum dengan Teknologi
    Modernisasi pendidikan Islam memerlukan adaptasi kurikulum yang berbasis teknologi. Bali dan Hajriyah (2020) menyebutkan bahwa kurikulum yang dirancang dengan memadukan ilmu agama dan teknologi akan mempermudah peserta didik untuk memahami Islam secara kontekstual tanpa kehilangan esensinya.
  2. Penguatan Pendidikan Karakter
    Penguatan pendidikan karakter berbasis nilai Islami harus menjadi fokus utama di madrasah. Program-program seperti halaqah, kajian keislaman, dan mentoring dapat memperkuat akhlak peserta didik di tengah pengaruh negatif dunia digital (Anggraini, 2024).
  3. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Komunitas
    Kerja sama antara guru, orang tua, dan komunitas menjadi kunci sukses dalam mendidik anak di era digital. Rambe, Simatupang, dan Nasution (2024) menunjukkan bahwa sinergi antara berbagai pihak dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter Islami.

Kesimpulan

Peran guru madrasah di era digital sangatlah krusial dalam menjaga nilai-nilai Islami di tengah modernisasi. Dengan menjadi pembimbing spiritual, memanfaatkan teknologi secara bijak, dan memberikan keteladanan, guru dapat membantu peserta didik untuk tetap berpegang pada ajaran Islam sambil menghadapi tantangan era digital. Melalui strategi integrasi kurikulum, penguatan pendidikan karakter, dan kolaborasi yang baik, madrasah dapat terus menjadi benteng moral dan spiritual bagi generasi muda.

Sebagai penutup, modernisasi adalah keniscayaan, tetapi nilai-nilai Islami harus tetap menjadi landasan utama dalam pendidikan. Guru madrasah adalah aktor kunci yang mampu menjembatani modernitas dan tradisi Islami, sehingga melahirkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia.

Referensi

  • Hasan, M. H. (2024). Modernisasi Pendidikan Agama Islam Di Era Society 5.0. At-Ta’lim: Kajian Pendidikan Agama Islam, 6(I).
  • Khomsinnudin, K., Pangeran, G. B., Tamyiz, A., Wulandari, C. E., & Firdaus, F. A. (2024). Modernitas dan lokalitas: Membangun pendidikan Islam berkelanjutan. Journal of Education Research, 5(4), 4418-4428.
  • Dwikirani, C., & Ridwan, A. (2024). Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Akhlak di Era Digital: Tinjauan Sosial-Edukasi Berbasis Teori Amin Abdullah. Social Studies in Education, 2(2), 139-156.
  • Manan, M. A. (2019). Daya tahan dan eksistensi pesantren di era 4.0. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 3(2), 155-167.
  • Bali, M. M. E. I., & Hajriyah, H. B. (2020). Modernisasi pendidikan agama Islam di era revolusi industri 4.0. MOMENTUM: Jurnal Sosial Dan Keagamaan, 9(1), 42-62.
  • Fajar, D. N. (2021). Peran Guru dan Orang Tua dalam Internalisasi Nilai-Nilai Sopan Santun pada Anak di TPQ Al Hidayah Desa Metenggeng, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga.
  • Rambe, R. H., Simatupang, A. Y., & Nasution, A. (2024). Perkembangan Pendidikan Islam di Nusantara: Dari Pengajian hingga Era Kontemporer. Rayah Al-Islam, 8(4), 2370-2385.
  • Anggraini, N. F. (2024). Tantangan Pendidikan Islam di MI Tempursari. Indonesian Journal of Islamic Educational Review, 1(3), 225-232.
Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Desember 2024
M S S R K J S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031