Info Sekolah
Sabtu, 15 Mar 2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
27 Februari 2025

Menggali Sejarah dan Budaya: Siswa MIS Nor Rahman Antusias Kunjungi Museum Lambung Mangkurat dan Makam Abah Guru Sekumpul

Kam, 27 Februari 2025 Dibaca 39x Berita

Banjarbaru, 27 Februari 2025 – Sebanyak 120 siswa kelas 4 dan 5 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nor Rahman dengan penuh antusias mengikuti kunjungan edukatif ke Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Kegiatan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kebhinnekaan – Kebersamaan dalam Keberagaman, yang bertujuan memperkenalkan keberagaman budaya, suku, serta nilai toleransi kepada para peserta didik.

Kunjungan ini diikuti oleh Kepala Madrasah Zaini, S.Pd.I., M.Pd., Wakamad Kesiswaan Mursidah, S.Pd.I., Wakamad Kurikulum, serta wali kelas 5B, Rita Rahmayanti, M.Pd. Sejumlah guru pendamping dan beberapa orang tua siswa juga turut serta untuk memberikan bimbingan selama kegiatan berlangsung. Sejak pagi, antusiasme siswa terlihat jelas saat mereka berkumpul di halaman madrasah pukul 08.00 WITA sebelum berangkat menuju Museum Lambung Mangkurat. Setibanya di museum, peserta disambut oleh petugas museum yang memberikan pengantar sejarah singkat mengenai koleksi dan peran museum dalam pelestarian budaya.

Dalam kunjungan ini, para siswa mengeksplorasi berbagai ruangan yang menyimpan koleksi bersejarah, antara lain Ruang Sejarah dan Budaya yang menampilkan peninggalan sejarah serta kehidupan masyarakat Banjar di masa lampau, Ruang Lukisan yang berisi karya seni menggambarkan cerita rakyat dan budaya Kalimantan Selatan, Ruang Keramik yang memamerkan koleksi benda-benda keramik dari berbagai zaman, serta Ruang Kain yang menampilkan berbagai jenis kain tradisional khas daerah setempat. Selain melihat koleksi museum, peserta juga diberikan tugas untuk mencatat informasi penting yang mereka pelajari.

Menurut Kepala Madrasah Zaini, S.Pd.I., M.Pd., kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga keberagaman budaya serta nilai-nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari. “Kunjungan ini menjadi sarana edukatif bagi siswa dalam mengenal sejarah dan budaya lokal, sekaligus menanamkan nilai kebersamaan dan toleransi yang sesuai dengan tema P5,” ujarnya.

Sementara itu, Mursidah, S.Pd.I., selaku Wakamad Kesiswaan, juga menekankan manfaat kegiatan ini bagi perkembangan karakter siswa. “Dengan mengunjungi museum, anak-anak tidak hanya belajar sejarah dari buku, tetapi juga mengalami langsung bagaimana keberagaman itu hidup dalam masyarakat. Ini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri,” katanya.

Salah satu siswa, Ahmad (10 tahun), mengungkapkan kegembiraannya, “Saya senang sekali bisa melihat benda-benda bersejarah. Ternyata belajar sejarah bisa seru!” Sementara itu, Rita Rahmayanti, M.Pd., wali kelas 5B yang turut mendampingi, berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan. “Kami ingin para siswa lebih mengenal budaya mereka sendiri dan merasakan langsung warisan sejarah yang ada. Harapannya, mereka semakin menghargai dan ikut melestarikan budaya yang ada,” ujarnya.

Museum Lambung Mangkurat sendiri memiliki perjalanan panjang dalam sejarahnya. Awalnya bernama Museum Borneo, didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1907 di Banjarmasin. Namun, saat penjajahan Jepang, museum ini sempat ditutup. Pada 22 Desember 1955, museum ini kembali didirikan oleh Gubernur Milono dengan nama Museum Kalimantan. Selanjutnya, pada tahun 1967, museum ini berganti nama menjadi Museum Banjar, sebelum akhirnya mengalami renovasi dan diresmikan kembali sebagai Museum Lambung Mangkurat pada 10 Januari 1979 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.

Kegiatan kunjungan ke Museum Lambung Mangkurat ini memberikan pengalaman berharga bagi para siswa dalam memahami sejarah, budaya, serta nilai kebersamaan dan toleransi. Selain memperluas wawasan, kegiatan ini juga menjadi upaya untuk melestarikan budaya daerah dan memperkuat karakter siswa sebagai Pelajar Pancasila. Dengan antusiasme yang tinggi dari siswa dan dukungan penuh dari pihak sekolah, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya bangsa.

Setelah menjelajahi Museum Lambung Mangkurat, rombongan melanjutkan perjalanan ke Makam Abah Guru Sekumpul di Martapura, yang merupakan salah satu destinasi religi di Kalimantan Selatan. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, ulama besar yang sangat dihormati oleh masyarakat Banjar.

Setibanya di makam, para siswa dan guru melakukan doa bersama serta merenungkan ajaran-ajaran Abah Guru Sekumpul. Momen ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa untuk mengenal lebih dalam tentang nilai-nilai keagamaan, keteladanan, serta pentingnya meneladani akhlak ulama besar.

Kegiatan kunjungan ke Museum Lambung Mangkurat dan Makam Abah Guru Sekumpul ini memberikan pengalaman berharga bagi para siswa dalam memahami sejarah, budaya, serta nilai kebersamaan dan toleransi. Selain memperluas wawasan, kegiatan ini juga menjadi upaya untuk melestarikan budaya daerah dan memperkuat karakter siswa sebagai Pelajar Pancasila. Dengan antusiasme yang tinggi dari siswa dan dukungan penuh dari pihak sekolah, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah, budaya, dan nilai-nilai keagamaan.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Maret 2025
M S S R K J S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031