Assalamu’alaikum, anak-anak shalih dan shalihah!
Tahukah kalian? Hari ini adalah tanggal 11 Ramadhan, hari yang sangat bersejarah karena Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW, wafat pada hari ini.
Siapa sih Siti Khadijah itu? Kenapa beliau sangat istimewa? Yuk, kita belajar bersama tentang sosok wanita luar biasa ini!
Siti Khadijah adalah istri pertama Rasulullah SAW. Beliau adalah seorang perempuan bangsawan, kaya raya, dan memiliki akhlak yang luar biasa. Bahkan, hampir dua pertiga wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah!
Tapi, meskipun sangat kaya, beliau tidak sombong. Justru, Siti Khadijah adalah orang pertama yang percaya kepada Nabi Muhammad SAW saat beliau menerima wahyu. Beliau menggunakan seluruh hartanya untuk membantu perjuangan Islam.
Wah, hebat sekali ya, anak-anak!
Siti Khadijah sangat mencintai dan mendukung Rasulullah SAW. Saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira, beliau merasa sangat ketakutan. Lalu, Siti Khadijah langsung menenangkan dan meyakinkan Rasulullah bahwa beliau benar-benar seorang utusan Allah.
Beliau berkata:
“Allah tidak akan membiarkanmu sendirian, wahai Muhammad! Engkau selalu berkata jujur, membantu orang miskin, dan menolong orang yang kesusahan.”
Luar biasa, bukan? Beliau adalah orang pertama yang masuk Islam dan selalu berada di sisi Rasulullah dalam suka maupun duka.
Pada tahun ke-10 kenabian, Siti Khadijah jatuh sakit. Semua hartanya sudah habis digunakan untuk perjuangan Islam, sehingga saat wafat, beliau bahkan tidak memiliki kain kafan sendiri.
Menjelang wafat, Siti Khadijah berkata kepada Rasulullah SAW:
“Ya Rasulullah, aku mohon maaf jika selama menjadi istrimu, aku belum berbakti dengan baik.”
Mendengar itu, Rasulullah menangis dan berkata:
“Jauh dari itu, wahai Khadijah. Engkau telah mendukung perjuangan Islam sepenuhnya!”
Siti Khadijah juga berpesan kepada putrinya, Fatimah, agar meminta kepada Rasulullah SAW sorban yang biasa beliau pakai untuk menerima wahyu sebagai kain kafannya.
Melihat kesederhanaan Siti Khadijah, malaikat Jibril datang membawa lima kain kafan dari surga. Salah satunya untuk Siti Khadijah sebagai hadiah dari Allah SWT.
Lalu, dalam keadaan tersenyum, Siti Khadijah menghembuskan napas terakhir di pangkuan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW sangat sedih kehilangan Siti Khadijah. Beliau berkata:
“Wahai Khadijah, demi Allah, aku tak akan pernah mendapatkan istri sepertimu! Pengorbananmu untuk Islam sungguh luar biasa!”
Tahun wafatnya Siti Khadijah disebut “Tahun Kesedihan” (Aamul Huzni) karena Rasulullah kehilangan dua orang yang sangat beliau cintai, yaitu Siti Khadijah dan Abu Thalib (paman beliau) dalam waktu yang berdekatan.
Siti Khadijah adalah teladan bagi kita semua. Dari kisah beliau, kita bisa belajar:
Jadi anak yang baik, selalu berkata jujur seperti Siti Khadijah
Suka berbagi dan membantu orang lain
Mendukung kebaikan dan memperjuangkan Islam
Tidak sombong meskipun kaya atau pintar
Yuk, kita semua mencontoh akhlak Siti Khadijah agar bisa menjadi anak yang shalih dan shalihah!
Semoga Allah SWT selalu meridhoi kita dan menjadikan kita anak-anak yang dicintai oleh-Nya! Aamiin!
Moch Rofi’i Boenawi. (2021). Siti Khadijah, Perempuan Teladan Berpulang pada 11 Ramadlan. NU Online. Retrieved from https://nu.or.id/opini/siti-khadijah-perempuan-teladan-berpulang-pada-11-ramadlan-tM00H
Tinggalkan Komentar