Awal Turunnya Wahyu
Nama kitab: Khulasoh Nurul Yaqin fi Sirah Sayyid Al-Mursalin (Ringkasan dari kitab Nurul Yaqin Sejarah Rasulullah)
Jilid: 1
Penulis: Umar Abdul Jabbar
Penerjemah:
Kitab asal: Nurul Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin Muhammad saw
Penulis: Muhammad bin Afifi Al-Bajuri dikenal dengan nama Syaikh Al-Khudri Bek
Wafat: 1345 H
Bidang studi: Sejarah Nabi Muhammad dan Islam
PERIODE KEDUA
Dari Kehidupan Rasulullah saw
(12) Permulaan Turunnya Wahyu
– Ketika Beliau saw berumur 40 tahun, diutuslah Beliau saw oleh Allah sebagai penyampai kabar gembira, pemberi peringatan penyeru kebenaran perintah Allah yang terang benderang menerangi setiap qalbu manusia
– Wahyu itu dimulai dengan mimpi yang benar dan nyata, tidak seorangpun yang Nabi saw impikan dalam tidurnya melaikan benar dalam kondisi terjaga
– Kemudian turunlah ar-Ruhul Amin / Jibril kepada Nabi saw ketika Beliau saw sedang beribadah di Gua Hira
– Jibril mengajarkan Nabi saw bagaimana seharusnya Beliau saw memimpin manusia ke jalan yang lurus dengan agama yang benar
Ringkasan
Allah utus Rasulullah saw kepada manusia ketika berumur 40 tahun wahyunya dimulai dengan mimpi yang baik
(13) Keadaan Bangsa Arab Sebelum Islam
– Orang Arab sebelum kedatangan Islam mereka menyekutukan Allah dengan menyembah berhala dan menganggap patung- patung itu suci
– Kebiasaan mereka adalah membunuh anak laki-laki mereka karena takut miskin dan kelaparan
– Mereka mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka karena takut malu dan celaan
– Mereka suka berselisih, bertengkar disebabkan masalah yang sepele dimana segolangan mereka memerangi golongan lain dengan mudahnya.
Ringkasan
Sebelum diturunkannya Nabi saw bangsa Arab selalu bertengkar golongan tertentu memerangi golongan yang lain, umumnya mereka adalah orang yang musyrik dan mereka membunuh anak laki-laki dan anak perempuan mereka
(14) Ajakan Secara Sembunyi-sembunyi
– Ketika turun ayat al-Quran, nabi saw memulai mengajak manusia secara sembunyi-sembunyi: Artinya: Hai orang-orang yang berselimut, Bangunlah lalu serukan tuhanmu, hendaklah agungkan namaNya, pakaianmu hendaklah engkau bersihkan, kotoran hendaklah engkau tinggalkan, jangan engkau tunjukkan kebaikanmu supaya engakau mendapat menerima banyak, dan kepada Tuhanmulah hendaknya engkau selalu bersabar.
– Beliau saw mengajak keluarga rumah, tetangga dan sahabat-sahabat yang Beliau saw percayai dan mereka juga percaya kepada kebenaran Beliau saw
– Nabi saw mengajak mereka menyebah hanya kepada Allah, saling mengasihi sesama manusia, bersatu dan meninggalkan perpecahan
– Nabi saw mulai mengajak secara sembunyi-sembunyi karena khawatir ancaman fisik yang timbul kerena suatu perkara yang belum pernah mereka katahui dan belum pernah mereka dengar sama sekali.
Ringkasan
Nabi saw mulai mengajak secara sembunyi-sembunyi terlebih dahulu dengan mengajak kerabat Beliau saw tentang Tauhid, persatuan dan berkasih sayang tehadap manusia yang lemah
(15) Orang yang Pertama Beriman
– Perempuan yang pertama beriman adalah Siti Khadijah ia benar-benar percaya terhadap kebenaran Nabi saw, ketika nampak kepadanya tanda-tanda kanabian Beliau saw sewaktu perjalanan Nabi saw bersama pelayannya Maisaroh
– Laki-laki yang pertama kali beriman adalah Abu Bakar As-Shidiq ra (1), sebelum Beliau saw manjadi Nabi, Abu Bakar ra adalah sahabat dekat beliau saw dan tidak pernah sekalipun didapatinya Rasulullah saw berdusta
– Yang kedua adalah Zaid bin Haritsah ra, ia adalah seorang budak Nabi saw lalu Beliau saw memerdekakannya
– Anak-anak yang pertama beriman adalah Ali bin Abi Thalib ra, misan Rasulullah saw
– Abu Bakar ra mengajak orang-orang yang ia cintai dan mereka cinta kepadanya. Banyak sekali yang mengikuti ajakan beliau, diantaranya Ustman bin Affan (2) khalifah ketiga dari Khulafaur Rasyidin dan Zubair bin Awwam
Note:
(1) Beliau seorang yang taat dan dermawan oleh karena hal itu oleh nabi saw diangkat menjadi penasehat nabi saw, dalam berbagai urusan Nabi saw musyawarahkan dengannya
(2) Ketika pamannya yang bernama Hakam mengetahui ia masuk Islam, ia mengikat tangan Ustman ra kebelakang dan berkata; ‚apakah engkau hendak tinggalkan agama nenek moyangmu dan mengikuti agama baru?! Aku bersumpah tidak akan melepaskanmu sebelum kau tinggalkan agama barumu itu ‛ dan Ustman ra berkata: ‚Demi Allah, aku tidak akan melepaskan Islam dan aku tidak akan terpisah dari nya‛. Diceritakan bahwa pamannya melepaskan Ustman ra dalam keadaan terikat supaya Ustman ra kembali kepada sesembahan berhala, akan tetapi Allah tegakkan pendirian Beliau ra
Ringkasan
Orang yang pertama-tam beriman adalah Siti Khadijah, Abu Bakar as-Shidiq, Ali bin Abi Thalib, kemudian Abu Bakar mengajak sahabatnya seperti Utsman bin Affan dan Zubair bin Awwam kemudian mereka beriman kepada kenabian Beliau saw
(16) Ajakan Secara Terang-terangan
– Ajakan secara terang-terangan berlangsung selam 3 tahun, dan pada masa itu banyak pembesar dan bangsawan yang masuk Islam
– Sesudah itu Nabi saw diperintahkan untuk mengajak manusia dengan terang-terangan dengan turunya Firman Allah: Maka katakanlah secara terang-terangan apa yang engkau perintahkan, dan berpalinglah dari orang orang musyrik‛
– Kemudian Nabi saw naik bukit Shafaa dan menyerukan kepada kaumnya ketika mereka berkumpul, Nabi saw bertanya kepada mereka: ‚apakah engkau membenarkan aku tentang apa yang aku kabarkan kepadamu?‛ Mereka menjawab: ‚Ya, tidak pernah kami dapati engkau berdusta, dari kecil sampai sekarang‛. Rasulullah saw bersabda: Lepaskanlah dirimu dari siksa api neraka, sesungguhnya akau pembawa peringatan yang pedih kepadamu‛
– Paman Nabi saw Abu Lahab berkata: ‛celakalah engkau, hai Muhammad! Apakah hanya karena ini engkau kupulkan kami?‛ Lalu turunlah ayat dalam surat Al-Lahab yang artinya Celekalah diri Abu Lahab, dan sesungguhnyaia telah merugi ….‛
Ringkasan
Sesudah selama 3 tahun Nabi saw mengajak dengan sembunyi-sembunyi Beliau saw kemudian diperintahkan untuk terang-terangan. Lalu Nabi saw kumpulkan kaumnya yang mengabari mereka tantang azab akhirat
(17) Nabi saw Kumpulkan Keluarganya
– Ketika turun firman Allah ‚Dan peringatilah keluargamu yang hampir dekat‛, kemudian Nabi saw mengumpulkan keluarga dan kerabat Beliau saw
– Nabi sampaikan kepada mereka wahyu Allah (1)dan Beliau saw mengabarkan mereka tantang azab hari yang besar yaitu ‚dimana hari tidak berguna lagi baginya harta dan anak-anak mereka‛
– Maka banyak diantara mereka yang menyepelehkan ucapan Nabi saw, dan memusuhi Beliau saw dengan sangat
– Paman Beliau saw, Abu Lahab menjawab dengan ucapan yang buruk dan memerintahkan mereka supaya menangkap Rasulullah saw, tetapi Abu Thalib berkata kepadanya: ‚Demi Allah !! sesungguhnya kami akan menjaga ia selama kita ada di sini‛
Note:
Nabi saw berkata kepada mereka: ‚sesungguhnya pemeliharaan itu tidak patut mendustai ahlinya‛. Demi Allah ! jika aku berdusta kepada semua manusia, tidaklah aku berdusta kepadamu, jika aku suka menipu kalian semua, yidaklah aku menipu kalian. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah khusus untukmu dan kepada masusia pada umumnya. Demi Allah sesungguhnya kalian semua kan mati sebagaimana kamu tidur dan kamu akan dibangkitkan sebagaimana kamu terjaga, dan sesungguhnya kamu akan di hisab menurut apa yang kalian kerjakan, dibalas kebaikan dengan kebaikan, kejahatan dengan kejahatan. Dan sesungguhnya balasan itu adalah Surga selama -lamanya atau neraka selama -lamanya
Ringkasan
Ketika turun ayat ‚wa andzir ‘asyiiratakal akrobiin‛ Beliau saw kumpulkan kerabat dan keluarganya untuk menyampaikan wahyu dari Allah, dan dijawab ajakan tadi dengan jawaban yang buruk oleh Abu Lahab
(18) Marahnya Kaum Quraisyi kepada Nabi saw
– Kecintaan kaum Quraisyi kepada Nabi saw berubah menjadi kebencian, kedekatan manjadi sangat jauh, kebenaran Nabi saw menjadi dusta dan semua yang dilakukan Nabi saw menjadi bahan ejekan
– Hal itu terjadi semenjak Nabi saw mengajak mereka menyembah Allah , mencela dan menyesatkan para penyembah berhala
– Mereka datang ke paman Nabi saw dan meminta padanya untuk melarang Nabi saw melakukan hal itu
– Paman Nabi saw menjawab permintaan mereka dengan baik, sedangkan Rasulullah saw tetap menyiarkan dan meninggikan kalimat kebenaran
Note:
(1) Tidaklah Nabi saw menyesatkan dan menggambarkan mereka sabagai kaum yang tak terpimpin melaikan karena mereka bertaqlid yang salah, sebagaimana firman Allah: artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‚ikutilah apa yang Allah turunkan‛ mereka menjawab ‚tidak, kami akan mengikuti apa yang kami dapati dari leluhur kami. (Apakah mereka akan mengikuti) walaupun yang leluhur mereka kerjakan tidak menggunkan akal dan tidak terpimpin‛‛
(19) Kedatangan Kaum Quraisyi yang Kedua kepada Abi Thalib
– Ketika kaum Quraisyi melihat Nabi saw tetap menyerukan ajakan berislam, dan melihat pembelaan dari paman Beliau saw, pergilah mereka kedua kalinya kepada paman Beliau saw
– Mereka berkata pada paman Nabi saw: ‚kami tidak tahan pada cacian yang ditunjukkan ke leluhur kami, membodohkan dan mecela tuhan-tuhan kami, hendaklah engakau larang keponakanmu atau engkau izinkan kami mencegah dia
– Rasulullah saw dipanggil oleh paman Beliau saw dan meminta supaya Nabi saw berhenti dari mengajak hal itu, karena gangguan Quraisyi atas Beliau saw, tetapi Rasulullah saw tetap enggan
–Nabi saw berkata (1) : ‚demi Allah sedikitpun aku tidak akan mininggalkan urusan ini, sehingga Allah memenangkan hal ini atau aku binasa karenanya‛
– Pamannya berkata: ‚Pergilah dan katakana yang engkau suka, demi Allah aku tidak akan menyerahkan engkau selamanya‛
Note:
Demi Allah hai pamanku! Kalau mereka taruh matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan syarat supaya aku meninggalakan urusan ini, aku tak akan hiraukan itu sehingga Allah menangkan aku atau binasa karenanya‛
Ringkasan
Kaum Quraisyi pergi kepada paman Nabi saw yang kedua kalinya meminta agar Nabi saw berhenti memaki berhala-berhala mereka, tetapi mereka tidak kuasa mencegah Nabi saw disisi lain Nabi saw tetap menyiarkan hal itu
(20) Kedatangan Kaum Quraisyi yang Ketiga kepada Abi Thalib
– Ketika kaum Quraisyi tidak melihat Abu Thalib dan pergilah mereka kepada ‘Umarah bi Al-Walid
– Mereka berkata kepadanya: ‚Ambilah anak muda ini sebagai anakmu, dan serahkan kepada kami keponakanmu untuk kami bunuh‛
– Paman Nabi saw berkata: ‚Alangkah buruknya permintaanmu! Patutkah kamu memberikan anakmu untuk aku mendidik dia dan memberikan anak ku unutk kalian bunuh?‛
– Lalu mereka kembali dengan tangan hampa, sedangkan Rasulullah saw tetap menyiarkan Islam dengan pembelaan pamannya
Ringkasan
Kaum Quraisyi pergi ke tiga kalinya ke paman Nabi saw, meminta supaya ia menyerahkan Nabi saw tetapi paman Nabi mengolok mereka serta tidak berkenan mengabulkan permintaanya.
Semoga zaman jahiliayah tidak terulang dimasa sekarang ini, karena saat ini sudah terlihat merosotnya adab dan akhlakul karimah
Aammiin ya Rob
Tinggalkan Komentar