Info Sekolah
Selasa, 05 Nov 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
21 Agustus 2024

Kajian Kitab Kuning: Telaah Bagian Awal “Risalah Mu’awanah” Karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Rab, 21 Agustus 2024 Dibaca 157x

Pendahuluan

Kitab kuning atau kitab turats merupakan salah satu warisan intelektual dalam tradisi Islam yang memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di kalangan umat Muslim. Salah satu kitab yang menonjol dalam kategori ini adalah Risalah Mu’awanah, karya Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Kitab ini menjadi rujukan utama dalam bidang tasawuf, khususnya dalam bimbingan menuju kehidupan spiritual yang selaras dengan syariat Islam.

Kitab ini disusun oleh Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, seorang ulama besar yang lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman, pada 5 Safar 1044 H/30 Juli 1634 M, dan wafat di tempat yang sama pada 7 Dzulqa’dah 1132 H/10 September 1720 M. Kitab Risalah Mu’awanah memuat panduan spiritual yang ditujukan bagi para mukmin yang berkeinginan menempuh jalan menuju akhirat dengan mengikuti tuntunan para nabi dan ulama.

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagian awal dari kitab ini, termasuk pengantar dan motivasi penulisan oleh pengarang, serta relevansinya dalam konteks modern.

Pengantar Penyusun dan Motivasi Penulisan

Dalam pengantar kitabnya, Al-Haddad mengawali dengan pujian kepada Allah yang Maha Esa, diikuti dengan pengagungan atas Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi yang membawa petunjuk bagi umat manusia dan jin melalui Al-Qur’an. Al-Haddad menegaskan bahwa agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah agama yang paling mulia, dan umat Islam adalah umat terbaik yang diutus untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Motivasi utama Al-Haddad dalam menulis Risalah Mu’awanah adalah keinginannya untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya serta memperoleh janji pahala bagi mereka yang menyebarkan ilmu dan mengajak kepada kebaikan. Al-Haddad menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis yang menjadi landasan spiritual bagi penyusunan kitab ini, seperti QS. Ali Imran: 104 dan QS. An-Nahl: 125.

Relevansi dalam Konteks Modern

Bagian awal Risalah Mu’awanah memberikan pencerahan tentang pentingnya pengetahuan dan amal dalam menjalani kehidupan yang berorientasi pada akhirat. Al-Haddad menekankan bahwa ilmu yang tidak diiringi dengan amal tidak akan membawa manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam konteks modern, di mana akses terhadap ilmu sangat mudah didapatkan melalui berbagai media, pesan Al-Haddad tetap relevan. Banyaknya informasi yang tersedia tidak menjamin kebijaksanaan tanpa adanya implementasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Risalah Mu’awanah menjadi pengingat bagi para pelajar dan pengamal ilmu untuk selalu introspeksi diri dan berusaha menerapkan apa yang telah dipelajari dalam tindakan nyata.

Kesimpulan

Bagian awal Risalah Mu’awanah menegaskan betapa pentingnya hubungan antara ilmu dan amal dalam mencapai kesuksesan spiritual. Al-Haddad, melalui pengantar dan motivasi penulisannya, mengajak umat Islam untuk tidak hanya belajar, tetapi juga mengamalkan apa yang telah mereka pelajari demi kebahagiaan dunia dan akhirat. Kitab ini, meskipun ditulis pada abad ke-17, masih memiliki relevansi yang kuat dalam kehidupan umat Islam masa kini.

Referensi

Al-Haddad, A. bin A. al-H. (2024). Risalah al-Muawanah wa al-Muzhaharah wa al-Muwazarah li al-Raghibin min al-Mukminin fi Suluk Thariq al-Akhirah (Terjemah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

November 2024
M S S R K J S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930