Info Sekolah
Senin, 23 Des 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
1 Desember 2023

Kurikulum Merdeka

Jum, 1 Desember 2023 Dibaca 492x

Kurikulum Merdeka adalah suatu metode pendidikan yang menawarkan beragam pembelajaran dalam kurikulum yang lebih fleksibel, memungkinkan peserta didik untuk lebih mendalami konsep dan menguatkan kemampuan mereka. Dalam pelaksanaannya, guru memiliki kebebasan untuk memilih alat pembelajaran yang beragam, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik di setiap jenjang pendidikan.

Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tetapi juga tentang penekanan pada nilai-nilai karakter, yang dikenal sebagai profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 dan dapat diadopsi sebagai opsi alternatif. Sebelum pandemi, Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, yang kemudian disederhanakan menjadi kurikulum darurat, memudahkan satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran dengan fokus pada materi esensial.

Kurikulum Merdeka, yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 2021 di SP/SMK-PK, merupakan langkah yang menyegarkan dalam upaya memperbaiki dan memulihkan proses pembelajaran. Selama masa pemulihan pembelajaran dari tahun 2022 hingga 2024, Kemendikbudristek telah menetapkan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pembelajaran, demikian pula dengan Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013.

Kurikulum Merdeka menjadi opsi bagi semua satuan pendidikan yang telah terdaftar, menandakan kesiapan mereka dalam mengimplementasikan kurikulum ini. Tahun 2024 dijadwalkan sebagai titik penentuan kebijakan kurikulum nasional, berdasarkan evaluasi atas pengalaman selama masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini akan menjadi acuan bagi Kemendikbudristek dalam menetapkan kebijakan lanjutan setelah masa pemulihan pembelajaran.

Keunggulan Kurikulum Merdeka mencakup beberapa hal, antara lain:

  1. Pendekatan yang Lebih Sederhana dan Mendalam: Fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada tahapnya masing-masing, dengan tujuan membuat pembelajaran menjadi lebih dalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan.
  2. Pendekatan yang Lebih Merdeka: Penyederhanaan untuk peserta didik jenjang SMA, di mana tidak ada program peminatan sehingga mereka dapat memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka. Guru memiliki fleksibilitas untuk mengajar sesuai dengan capaian dan perkembangan peserta didik.
  3. Pendekatan yang Lebih Relevan dan Interaktif: Menawarkan beragam kegiatan proyek yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk eksplorasi aktif isu-isu aktual, seperti lingkungan dan kesehatan, untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka tidak hanya memberikan kebebasan kepada peserta didik, tetapi juga kepada guru. Hal ini dilakukan untuk menyediakan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Melalui Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih optimal, memungkinkan peserta didik untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensi mereka. Prinsipnya, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Tujuan dari perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka adalah untuk mencapai capaian belajar dan profil belajar yang diharapkan. Selama perangkat ajar yang digunakan oleh guru mendukung capaian belajar dalam Kurikulum Merdeka, maka guru memiliki kebebasan untuk memilih. Perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka dapat berupa berbagai bentuk seperti buku teks pelajaran, modul ajar, modul proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, dan video pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka melibatkan tiga tahap utama:

  1. Asesmen Diagnostik: Guru melakukan penilaian awal untuk memahami potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan pencapaian pembelajaran murid. Asesmen ini biasanya dilakukan pada awal tahun pembelajaran untuk merencanakan metode pembelajaran yang tepat.
  2. Perencanaan: Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik dan mengelompokkan murid berdasarkan tingkat kemampuan mereka.
  3. Pembelajaran: Selama proses pembelajaran, guru melakukan penilaian formatif secara berkala untuk memantau kemajuan murid dan menyesuaikan metode pembelajaran. Pada akhirnya, guru juga dapat melakukan penilaian sumatif untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Desember 2024
M S S R K J S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031