Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selalu menjadi topik hangat di Indonesia. Banyak yang bermimpi lulus seleksi ini untuk menjadi bagian dari pemerintahan. Namun, ada anggapan bahwa keberhasilan dalam seleksi CPNS, atau bahkan dalam setiap aspek kehidupan, semata-mata bergantung pada takdir, tanpa perlu usaha dan belajar. Artikel ini akan menjawab pandangan tersebut dengan pendekatan Islami, menekankan bahwa dalam Islam, usaha dan tawakkal adalah kewajiban yang tak terpisahkan.
Dalam Islam, usaha atau ikhtiar adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim. Allah SWT memerintahkan setiap Muslim untuk bekerja keras dan berusaha mencapai tujuannya, seraya memasrahkan hasil akhirnya kepada Allah.
“Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu’…” (QS. At-Taubah: 105)
Ayat ini menegaskan bahwa berusaha adalah perintah dari Allah. Lulus CPNS atau tidak, seorang Muslim diwajibkan untuk mempersiapkan diri semaksimal mungkin sebagai bagian dari memenuhi tanggung jawabnya.
Belajar adalah bagian dari usaha yang harus dilakukan oleh siapa pun yang ingin sukses, termasuk dalam seleksi CPNS. Persaingan CPNS sangat ketat, dengan materi tes yang menguji beragam kemampuan, dari pengetahuan kebangsaan, kemampuan berpikir logis, hingga kepribadian. Menganggap bahwa keberhasilan bisa dicapai tanpa belajar adalah bentuk kelalaian dalam berikhtiar, yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Hadis Rasulullah SAW: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, belajar dan mempersiapkan diri adalah bagian dari jalan yang Allah ridhai. Sebaliknya, mengabaikan kewajiban belajar karena merasa semua sudah ditentukan adalah pandangan yang tidak sesuai dengan semangat Islam.
Tawakkal atau berserah diri merupakan prinsip penting dalam Islam setelah usaha dilakukan. Tawakkal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan berserah diri kepada Allah setelah berusaha dengan maksimal. Dengan kata lain, seorang Muslim perlu belajar dan berusaha, kemudian memasrahkan hasilnya kepada Allah. Pandangan bahwa “lulus atau tidak sudah takdir” seharusnya diiringi dengan usaha belajar yang sungguh-sungguh terlebih dahulu.
“Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberikan rezeki sebagaimana burung yang diberi rezeki; pagi hari lapar dan sore hari kenyang.” (HR. Tirmidzi)
Dalam konteks seleksi CPNS, mitos bahwa “lulus CPNS tanpa belajar adalah takdir” adalah pemahaman yang keliru. Menurut Islam, tidak ada keberhasilan tanpa usaha. Mereka yang lulus CPNS adalah orang-orang yang mempersiapkan diri secara maksimal dengan belajar dan mengikuti bimbingan. Bahkan bagi yang memiliki kecerdasan alami, pemahaman dan latihan tetap diperlukan.
Islam memandang bahwa Allah memberikan hasil sesuai dengan usaha setiap hamba-Nya, bukan semata karena takdir tanpa ikhtiar. Menurut QS. An-Najm: 39, “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”
Dengan belajar, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang akan dibutuhkan dalam bekerja nanti. Pemerintah dan masyarakat memerlukan pegawai yang kompeten, yang mampu bekerja dengan pengetahuan dan kemampuan memadai. Oleh karena itu, mereka yang bersungguh-sungguh dalam persiapan, termasuk belajar soal-soal CPNS, jauh lebih siap menghadapi ujian daripada yang mengandalkan “keberuntungan.”
Lulus CPNS adalah kombinasi antara usaha yang gigih, doa, dan tawakkal kepada Allah. Dalam Islam, takdir bukanlah alasan untuk meninggalkan ikhtiar, melainkan pelengkap setelah usaha maksimal dilakukan. Dengan demikian, jika ingin lulus CPNS, belajar dan mempersiapkan diri adalah langkah yang sejalan dengan ajaran Islam. Mereka yang menempuh jalan ikhtiar akan diberi hasil sesuai dengan upayanya, dan keberhasilan sejati adalah menjalani proses dengan sungguh-sungguh dan berserah diri kepada Allah SWT.
Dengan demikian, semangat belajar dan usaha adalah wujud penghambaan kepada Allah yang disertai tawakkal, sebab ikhtiar kita merupakan amanah yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Belajar dan ikhtiar
sudah semoga kawanan yg mengikuti CPNS mendapat keberuntungan .
Tinggalkan Komentar