Pendahuluan
Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter keagamaan generasi muda Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan Islam nonformal, MDT menjadi wadah penting untuk memperkuat pemahaman keislaman yang moderat, berlandaskan nilai-nilai akhlakul karimah. Di tengah kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama yang lebih intensif, muncul gagasan untuk mendirikan MDT Nor Rahman di Banjarmasin. Artikel ini mengeksplorasi potensi, tantangan, dan langkah strategis untuk mewujudkan gagasan tersebut.
MDT dalam Konteks Pendidikan Nasional
Pendidikan diniyah, termasuk MDT, diakui sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. MDT berfungsi melengkapi pendidikan agama Islam yang terbatas di sekolah formal (Hidayat et al., 2020). Keberadaannya sangat relevan dalam membentuk generasi yang beriman, bertakwa, dan memiliki wawasan keagamaan yang mendalam (Djahid, 2016).
Potensi MDT Nor Rahman di Banjarmasin
Banjarmasin, sebagai kota dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki potensi besar untuk mendirikan MDT. Dukungan masyarakat yang kuat terhadap pendidikan agama menjadi modal utama. Berdasarkan data dari pedoman penyelenggaraan MDT, pendirian MDT dapat dilakukan oleh masyarakat melalui yayasan atau lembaga yang memiliki komitmen terhadap visi pendidikan keagamaan (Kementerian Agama RI, 2023).
Selain itu, MDT Nor Rahman dapat mengadopsi kurikulum berbasis kearifan lokal yang relevan dengan budaya Banjar, seperti pembelajaran Al-Qur’an, Hadis, Fiqih, dan Bahasa Arab (Ashari et al., 2023). Ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang menginginkan pendidikan agama yang kontekstual.
Tantangan yang Harus Diatasi
Namun, mendirikan MDT bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten. Pedoman standar pelayanan minimal MDT menyebutkan bahwa tenaga pengajar minimal harus memiliki kualifikasi S1 dalam bidang pendidikan keagamaan Islam (Kementerian Agama RI, 2022). Selain itu, pendanaan juga menjadi isu kritis, mengingat MDT bersifat swadaya masyarakat.
Tantangan lainnya adalah proses perizinan yang memerlukan persyaratan administratif lengkap, termasuk rekomendasi dari Kementerian Agama setempat dan dukungan infrastruktur yang memadai (Kementerian Agama RI, 2023).
Langkah Strategis Mewujudkan MDT Nor Rahman
Kesimpulan
Pendirian MDT Nor Rahman di Banjarmasin adalah langkah strategis untuk memperkuat pendidikan agama Islam di wilayah tersebut. Meskipun terdapat tantangan, kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan swasta dapat menjadi solusi efektif. Dengan visi yang jelas dan komitmen bersama, MDT Nor Rahman dapat menjadi model pendidikan keagamaan yang unggul di Banjarmasin.
Referensi
Munkin karena tidak ada yang mustahil
Tinggalkan Komentar