Pendahuluan: Puasa Itu Lebih dari Sekadar Menahan Lapar
Halo, anak-anak hebat! Siapa yang semangat menjalani puasa Ramadhan? Tahu tidak, puasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga latihan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ibarat seorang atlet yang berlatih setiap hari agar semakin kuat, puasa adalah latihan untuk melatih kesabaran, ketahanan, dan pengendalian diri kita. Nah, hari ini kita akan belajar tentang bagaimana puasa bisa membantu kita menjadi anak yang lebih baik dalam mengelola emosi.
Sumber artikel ini bisa kalian lihat di sini: NU Online – Kultum Ramadhan: Puasa Sebagai Sarana Melatih Kecerdasan Emosional
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Ternyata, tujuan utama puasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Salah satu ciri orang bertakwa adalah memiliki kecerdasan emosional, yaitu bisa mengendalikan emosi dengan baik.
Saat puasa, mungkin kita merasa lapar, haus, atau bahkan kesal jika ada teman yang mengganggu. Namun, karena kita sedang berpuasa, kita belajar untuk menahan amarah dan tetap bersikap baik. Inilah yang disebut dengan latihan kesabaran!
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa adalah perisai. Maka janganlah seseorang berkata kotor dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencaci atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia sampaikan, ‘Sungguh, aku sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari)
Jadi, kalau ada teman yang iseng atau mengganggu kita saat puasa, jangan membalas dengan marah, ya! Ingat, kita sedang latihan menjadi pribadi yang lebih sabar dan lebih baik.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga berfirman:
“Orang-orang yang mengendalikan amarahnya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 134)
Saat puasa, kita belajar untuk tidak mudah marah. Misalnya, kalau adik atau kakak kita mengambil mainan tanpa izin, kita bisa menegurnya dengan lembut. Atau kalau teman kita tidak sengaja menyenggol kita di sekolah, kita belajar untuk memaafkan, bukan malah membalas dengan marah.
Ternyata, dengan berpuasa, kita sedang melatih diri untuk menjadi orang yang lebih sabar, lebih pemaaf, dan lebih baik dalam mengendalikan emosi. Keren, kan?
Selain melatih kesabaran, puasa juga mengajarkan kita untuk lebih peduli pada orang lain. Ketika kita merasa lapar dan haus, kita jadi bisa merasakan bagaimana perasaan orang-orang yang kurang mampu dan tidak selalu bisa makan enak setiap hari.
Karena itu, saat Ramadhan, kita diajarkan untuk berbagi, seperti: Memberi makanan berbuka untuk orang lain.
Menyisihkan uang jajan untuk bersedekah.
Membantu orang tua di rumah agar pahala puasa kita semakin banyak.
Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang suka berbagi dan membantu sesama. Semakin banyak kita berbagi, semakin banyak pahala yang kita dapatkan.
Jadi, anak-anak hebat, puasa itu bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tapi juga latihan untuk menjadi orang yang lebih sabar, tidak mudah marah, dan lebih peduli dengan orang lain.
Saat puasa, mari kita: Sabar dalam menghadapi godaan.
Mengontrol amarah dan tidak mudah kesal.
Lebih banyak berbuat baik dan berbagi.
Dengan begitu, insyaAllah kita tidak hanya mendapatkan pahala puasa, tapi juga menjadi anak yang lebih baik dan lebih disayang oleh Allah SWT.
Semangat berpuasa, ya! Semoga Ramadhan ini menjadi momen terbaik bagi kita untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri.
Wallahu a’lam.
Muhaimin Yasin. (2025). Kultum Ramadhan: Puasa Sebagai Sarana Melatih Kecerdasan Emosional. NU Online. Diakses dari https://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-puasa-sebagai-sarana-melatih-kecerdasan-emosional-6MZQH
Tinggalkan Komentar