MI NOR RAHMAN NEWS – Kotabaru adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Kotabaru. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten pertama dalam provinsi Kalimantan dahulu. Dan pada masa Hindia Belanda merupakan Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe dengan ibu kota Kota Baru. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.442,46 km² dan berpenduduk sebanyak 290.142 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dengan nelayan laut sebanyak 15.961 jiwa. Motto daerah ini adalah “Sa-ijaan” (bahasa Banjar) yang memiliki arti: Semufakat, satu hati dan se-iya sekata.
Kotabaru memiliki sekitar 110 pulau kecil, 31 di antaranya belum bernama. Kecamatan Kelumpang Tengah memiliki 21 pulau kecil, Kecamatan Pulau Sebuku memiliki 10 pulau kecil, Kecamatan Pulau Laut Selatan memiliki 23 pulau kecil dan lain-lain.
Sejarah Kotabaru
Menurut riwayatnya, Kabupaten Kotabaru terdapat beberapa kerajaan-kerajaan kecil diantaranya kerajaan Kusan dan Pagatan, Cengal Manunggul dan Bangkalan, Batulicin, Sebamban, Pasir, Cantung dan Sempanahan dan kerajaan besar seperti Kusan dan Pagatan, serta Pulau Laut. Diperkirakan, kerajaan-kerajaan tersebut didirikan di sekitar tahun 1786.
Kerajaan Kusan dan Pagatan didirikan sekitar tahun 1786 oleh Pangeran Amir seorang pangeran yang melarikan diri dari kerajaan Kayu Tangi akibat adanya perebutan kekuasaan dalam kerajaan tersebut.
Pangeran Amir bergelar Raja Kusan I. Setelah beliau wafat diganti oleh Pangeran Musa adik dari Sultan Adam Kayu Tangi yang kemudian bergelar Raja Kusan II. Sekitar Tahun 1820 Kapitan La hanggawa diakui oleh Sultan Sulaiman (keponakan Pangeran Amir) dari Kayu Tangi sebagai Raja Pagatan. Baik Raja Kusan II maupun Raja Pagatan, keduanya takluk dibawah Sultan Kayu Tangi dan diharuskan membayar upeti. Setelah Raja Kusan II mangkat, ia digantikan anaknya Pangeran Napis dan bergelar Raja Kusan III.
Pada tahun 1840, Pangeran Napis meninggal dan digantikan dengan puteranya Pangeran Jaya Sumitra yang bergelar Raja Kusan IV dan kemudian beliau memindahkan pusat kerajaan ke Salino di Pulau Laut yang terletak berseberangan dengan muara Pagatan, dan menyerahkan kerajaan Kusan kepada Arung Abdul Karim yang kemudian menjadi raja Kusan dan Pagatan. Tahun 1881 Pangeran Jaya Sumitra meninggal dunia dan diganti oleh putra sulungnya yang bernama Pangeran Husin Kusuma yang bergelar Raja Pulau Laut IV. Setelah pangeran Husin Kusuma meninggal saat menunaikan ibadah haji pada tahun 1900, kedudukan beliau digantikan oleh putranya Pangeran Aminullah dengan gelar Raja Pulau Laut V yang merupakan raja Pulau Laut terakhir.
Masa Penjajahan Belanda & Jepang
Pada tahun 1905, pemerintah Belanda menghapuskan kerajaan-kerajaan di Pulau Laut dan Tanah Bumbu seperti Cengal Manunggul dan Bangkalaan, Cantung dan Sampanahan, Batulicin, Pulau Laut, dan Sebamban. Maksud dan tujuan penghapusan kerjaan-kerajaan tersebut tidak lain agar pemerintah Belanda dapat langsung menguasai dan mengawasi rakyat tanpa perantara dari raja-raja dari kerajaan tersebut yang kemungkinan besar akan menimbulkan kesulitan terhadap pemerintahan mereka. Maka dengan demikian berakhirlah kekuasaan raja-raja dengan seluruh pemerintahannya. Pemerintahan beralih langsung dilaksanakan dan dipegang oleh pemerintah kolonial Belanda dan hal ini berjalan hingga tahun 1942 sewaktu tentara Jepang menduduki Kotabaru dan daerah sekelilingnya. Jepang mengalami kekalahan pada Perang Dunia II pada tahun 1945 setelah dibom-nya kota Hiroshima dan Nagasaki, menandai dimulainya pergerakan kemerdekaan di wilayah Kalimantan Tenggara.
Tempat Wisata di Kotabaru
Dalam beberapa tahun belakangan, Pulau Samber Gelap tengah naik daun setelah banyak dibicarakan karena keindahannya. Daya tarik dari pulau ini adalah pesona alam bawah lautnya yang sangat menawan. Di Pulau Samber Gelap, wisatawan akan banyak menemui penyu karena banyak terdapat “sarang” penyu di sini.
Pantai Teluk Tamiang juga tak kalah menawan. Pantai yang dapat ditempuh menggunakan tranportasi darat dari ibukota kabupaten Kotabaru ini terkenal dengan berbagai terumbu karang yang terdapat di alam bawah lautnya dari yang kecil hingga yang sangat besar. Saking indahnya, pantai ini disebut-sebut sebagai surganya bagi pecinta snorkeling.
Bila sudah mengunjungi Pantai Teluk Tamiang, patut datang pula ke Pulau Tanjung Kunyit karena letaknya yang cukup dekat. Terdapat mercusuar di pulau ini dan pemandangan dari atas bangunan ini akan memanjakan mata para pengunjung. Keindahannya tak hanya di darat, tetapi bawah lautnya juga sangat memukau.
Bila yang suka ketenangan, Pulau Denauan cocok menjadi pilihan karena pulau indah ini tak berpenghuni. Di pulau yang memiliki pasir putih halus ini pengunjung bisa berkesempatan menyaksikan penyu yang bertelur.
Pulau yang berada di satu kecamatan dengan Pulau Denawan ini juga sayang bila tak dikunjungi. Pulau Pamalikan juga menawarkan keindahan bawah laut serta pemandangan penyu-penyu yang menggemaskan.
Pulau Birah-Birahan memiliki air yang bening dan keindahan yang bisa dinikmati sepuasnya. Salah satu yang menjadi daya tarik adalah indahnya pemandangan matahari tenggelam dari pulau ini. Bila berangkat dari Teluk Tamiang, wisatawan dapat menggunakan kapal nelayan dengan waktu tempuh 2 sampai 3 jam.
Pantai Tanjung Ketapang berjarak 10 km dari ibukota kabupaten Kotabaru. Pantai ini memiliki air yang jernih dan pesona alam hijau yang indah. Pantai ini menawarkan ketenangan dan lanskap yang memanjakan mata dengan laut birunya.
Pantai Gedambaan dulunya dikenal dengan nama Pantai Sarang Tiung karena terletak di Desa Sarang Tiung. Bila ingin bangun subuh demi mencari nikmatnya sensasi menyaksikan matahari terbit yang indah, Pantai Gedambaan adalah pilihan yang tepat karena letaknya yang di timur. Terlalu berlama-lama hingga gelap di pantai ini pun bukan masalah karena sudah terdapat penginapan di sekitaran pantai.
Mendengar nama dari pantai ini mungkin akan membuat dahi mengernyit. Namun demikian, tak seperti namanya, Pantai Teluk Gosong berpasir putih dan memiliki pemandangan lautan yang membuat jiwa damai dan tentram karena suasananya yang hening.
Selain pantai dan laut, Kotabaru memiliki wisata lainnya yakni goa, lebih tepatnya Goa Temuluang. Salah satu goa bersejarah ini terkenal dengan sarang walet yang banyak terdapat di dalamnya. Selama perjalanan menuju Goa Temuluang, wisatawan takkan bosan karena keeksotisan pemandangan gunung-gunung kapur yang ada di sekitaran akan membuat mata tak berkedip.
Tinggalkan Komentar