Shalat Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah ini tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT tetapi juga mempererat kebersamaan umat Islam. Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan shalat Idul Adha yang disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, seorang pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.
Shalat Idul Adha dimulai dengan niat. Niat ini dapat dilafalkan dengan lafal berikut:
اُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Usholli sunnatan li ‘idil adha rak’ataini (ma’muman/imaman) lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Setelah niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram seperti shalat pada umumnya. Kemudian, baca doa iftitah dan takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama. Setiap kali takbir, dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabīrā, walḥamdu lillāhi kathīrā, wa subḥāna Allāhi bukratan wa aṣīlā.
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik di waktu pagi maupun petang.”
Atau bisa juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subḥāna Allāh, walḥamdu lillāh, wa lā ilāha illā Allāh, wa Allāhu akbar.
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
Setelah takbir-takbir tersebut, bacalah Surat Al-Fatihah, kemudian diikuti dengan Surat Al-A’la pada rakaat pertama. Selanjutnya, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan kembali berdiri seperti shalat biasa.
Ketika berdiri untuk rakaat kedua, lakukan takbir lagi sebanyak lima kali. Setiap kali takbir, bacalah kembali lafadz yang telah disebutkan di poin kedua. Setelah itu, baca Surat Al-Fatihah dan disusul dengan Surat Al-Ghasyiyah. Kemudian, lanjutkan dengan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga tahiyat akhir dan salam.
Setelah salam, jamaah tidak disarankan untuk langsung pulang. Sebaiknya mendengarkan khutbah Idul Adha hingga selesai, kecuali jika shalat Id dilaksanakan tidak secara berjamaah.
Pada momen Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir. Takbiran dilakukan hingga berakhirnya hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), terutama setelah setiap shalat fardhu.
Demikianlah tata cara pelaksanaan shalat Idul Adha yang dianjurkan sesuai sunnah. Semoga kita semua dapat melaksanakannya dengan baik dan memperoleh pahala serta keberkahan dari Allah SWT.
Sumber : https://lampung.nu.or.id/syiar/lafal-niat-dan-tata-cara-shalat-idul-adha-my0jC
Tinggalkan Komentar