Banjarmasin, 25 April 2024 — Siswa Kelas 3 A Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nor Rahman di Banjarmasin baru-baru ini merasakan pengalaman belajar yang berbeda. Mereka menyimak kisah “Malin Kundang Si Anak Durhaka” dengan cara yang inovatif, berkat teknologi Augmented Reality (AR). Kegiatan ini dipimpin oleh wali kelas mereka, Muhammad Hafiz Ansyari.
Wali kelas Muhammad Hafiz Ansyari mengintegrasikan teknologi AR ke dalam pelajaran sastra untuk menghadirkan kisah legendaris “Malin Kundang” secara visual dan interaktif. Penggunaan teknologi ini memberikan dimensi baru pada pembelajaran sastra, membuat siswa lebih antusias dan terlibat secara aktif.
“Saya ingin membawa pengalaman belajar yang lebih menarik dan mendalam bagi siswa-siswa saya,” ujar Hafiz Ansyari. “Dengan AR, saya dapat menghadirkan kisah ‘Malin Kundang’ seolah-olah terjadi di depan mata mereka. Mereka bisa melihat kapal Malin Kundang, lautan, dan bahkan peristiwa penting dalam cerita ini.”
Siswa kelas 3 A terlihat antusias saat menyaksikan kisah “Malin Kundang” melalui perangkat AR. Mereka dapat melihat karakter dan adegan dalam cerita dengan lebih jelas dan hidup. Salah satu siswa, Rahmah, mengungkapkan kegembiraannya, “Saya merasa seperti berada di dalam cerita! Ini pengalaman yang menyenangkan dan membuat saya lebih mudah memahami ceritanya.”
Penggunaan teknologi AR dalam pembelajaran juga disambut baik oleh pihak Madrasah. Kepala MIS Nor Rahman, Zaini, S.Pd.I M.Pd menyatakan, “Kami bangga dengan inisiatif Bapak Hafiz Ansyari. Penggunaan AR dalam pembelajaran memberikan pengalaman baru bagi siswa dan meningkatkan kreativitas dalam belajar.”
Kisah “Malin Kundang” sendiri adalah cerita rakyat yang populer di Indonesia. Kisah ini mengisahkan seorang anak yang durhaka kepada ibunya dan kemudian dikutuk menjadi batu oleh ibunya sendiri. Dengan menghadirkan kisah ini melalui teknologi AR, diharapkan siswa dapat lebih memahami nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut.
Pengalaman belajar yang menyenangkan ini telah memberikan inspirasi bagi para siswa dan guru untuk terus mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Semoga inovasi ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Tinggalkan Komentar