Info Sekolah
Rabu, 23 Okt 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
17 Juni 2024

Menguak Hikmah dan Kesunnahan Idul Adha: Panduan Takbir dan Tradisi

Sen, 17 Juni 2024 Dibaca 212x

Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu momen penting dalam kalender umat Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Di tahun 2024 ini, Idul Adha bertepatan pada Senin, 17 Juni. Perayaan ini tidak hanya menjadi tanda penghormatan terhadap perintah Allah SWT dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS, tetapi juga menjadi saat untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas umat Muslim melalui berbagai tradisi dan kesunnahan, salah satunya adalah mengumandangkan takbir.

Makna dan Kesunnahan Takbir pada Idul Adha

Takbir merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan pada malam dan hari Idul Adha. Dalam konteks ini, takbir pada Idul Adha terbagi menjadi dua kategori utama: takbir muqayyad dan takbir mursal.

Takbir Muqayyad

Takbir muqayyad adalah takbir yang dibaca pada waktu tertentu, yaitu setiap selesai shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah. Menurut Ustadz Ahmad Mundzir dalam tulisannya di NU Online, waktu pembacaan takbir muqayyad dimulai sejak setelah shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar pada akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah). Ini berarti, umat Islam disunnahkan untuk mengumandangkan takbir setiap kali selesai shalat selama lima hari, dari 9 hingga 13 Dzulhijjah.

Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi’i dalam kitab Fathul Qarib Al-Mujib menegaskan bahwa takbir ini memiliki waktu yang khusus dan berfungsi untuk mengiringi shalat, baik itu shalat wajib atau sunnah.

Takbir Mursal

Berbeda dengan takbir muqayyad, takbir mursal tidak terikat dengan waktu shalat. Takbir ini dapat dilantunkan kapan saja dan di mana saja, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Waktu takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari pada malam Idul Adha hingga imam melakukan takbiratul ihram saat shalat Id. Takbir ini disunnahkan untuk dilakukan di berbagai tempat seperti rumah, jalan, masjid, pasar, dan tempat-tempat lainnya, tanpa terikat oleh waktu tertentu.

Takbir mursal pada malam hari raya Idul Adha juga dikenal sebagai takbir muqayyad jika dikaitkan dengan pembacaan takbir setelah shalat dalam lima hari tersebut. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam melaksanakan ibadah takbir, sesuai dengan situasi dan kondisi umat Islam.

Lafal Takbir Hari Raya Idul Adha

Berikut adalah lafal takbir yang biasa dikumandangkan pada Idul Adha:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd, Allahu Akbar kabīrā wa lḥamdu lillāhi kathīrā wa subḥāna Allāhi bukratan wa aṣīlā, La ilaha illallah waḥdahu ṣadaqa wa‘dahu wa naṣara ‘abdahu wa a‘azza jundahu wa hazama al-aḥzāba waḥdahu.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi-Nya. Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah baik di waktu pagi maupun petang. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya, yang menolong hamba-Nya, yang menguatkan tentara-Nya dan mengalahkan musuh-Nya sendiri.”

Tradisi Takbir Keliling

Takbir keliling adalah tradisi yang banyak dilakukan di berbagai wilayah, di mana umat Muslim mengumandangkan takbir sambil berjalan keliling kampung atau kota. Ini bukan hanya menjadi bentuk syiar Islam, tetapi juga wujud kebersamaan dan sukacita menyambut hari besar Idul Adha. Takbir keliling biasanya dilakukan pada malam hari raya, dan semakin memperkuat suasana meriah Idul Adha.

Penutup

Idul Adha bukan sekadar perayaan, tetapi merupakan waktu untuk merefleksikan pengorbanan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Melalui takbir yang dikumandangkan, umat Islam diingatkan akan kebesaran Allah dan keagungan perintah-Nya. Dengan memahami dan melaksanakan kesunnahan takbir muqayyad dan mursal, diharapkan umat Islam dapat menjalani Idul Adha dengan penuh makna dan keberkahan.

Semoga Idul Adha tahun ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi kita semua, serta memperkuat tali persaudaraan di antara umat Islam di seluruh dunia.

Sumber : https://www.nu.or.id/nasional/takbir-idul-adha-dimulai-9-hingga-13-dzulhijjah-uOyRy

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Oktober 2024
M S S R K J S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031