Di era digital ini, tidak ada lagi alasan bagi guru, termasuk guru madrasah, untuk tertinggal dalam perkembangan teknologi. Tantangan perubahan yang pesat harus dijawab dengan kesiapan dan keterbukaan terhadap pembelajaran digital. Terlepas dari usia atau pengalaman, seluruh guru dituntut untuk “melek teknologi.” Pada dasarnya, teknologi adalah alat bantu yang dirancang untuk mempermudah kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Maka, sudah saatnya kita berhenti mengatakan “tidak bisa” atau “saya terlalu tua untuk belajar.” Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan bertumbuh.
Platform seperti EMIS 4.0 yang telah diterapkan Kementerian Agama menjadi contoh nyata bagaimana teknologi telah hadir untuk mendukung tugas guru. Sistem ini berfungsi sebagai basis data terintegrasi yang memuat berbagai informasi penting, mulai dari profil guru, data sertifikasi, hingga kehadiran dan penilaian kinerja. Tanpa pemahaman dasar teknologi, proses ini tentu akan terasa sulit. Adapun alasan mendesak lainnya meliputi:
Digitalisasi tidak dikhususkan bagi generasi muda. Dalam pembelajaran teknologi, usia bukanlah penghalang, melainkan hanya angka. Justru dengan semangat yang tinggi, guru dari berbagai usia dapat mengembangkan kemampuan baru dalam memanfaatkan teknologi. Teknologi seperti EMIS dirancang agar mudah diakses dan dipelajari secara bertahap oleh semua kalangan.
Beberapa tips untuk mengatasi tantangan ini adalah:
Ketika teknologi dianggap sebagai teman, maka berbagai kemudahan akan mulai dirasakan. Pada dasarnya, EMIS dan berbagai teknologi lainnya hadir untuk membantu guru dalam melaksanakan tugas secara lebih efisien, bukan untuk memberatkan. Beberapa manfaat teknologi bagi para guru, terutama dalam mengelola tugas dan tanggung jawab adalah:
Seperti pepatah, “dimana ada kemauan, di situ ada jalan,” demikian pula dalam penggunaan teknologi di madrasah. Memang, pada awalnya mungkin terasa sulit. Namun, dengan ketekunan, segala sesuatu bisa dipelajari. Pihak madrasah pun seharusnya mendukung dengan pelatihan berkelanjutan, sehingga seluruh guru dapat memahami teknologi ini dengan baik.
Menghadapi era digitalisasi pendidikan, para guru madrasah perlu menghilangkan anggapan “saya tidak bisa” atau “saya sudah terlalu tua.” Dengan adanya teknologi seperti EMIS 4.0, yang mempermudah urusan administrasi dan manajemen tugas, guru bisa lebih fokus mengembangkan diri dalam hal pengajaran. Mari jadikan teknologi sebagai sahabat yang mendukung tugas mulia kita dalam mendidik anak bangsa.
Tinggalkan Komentar