Dalam sebuah tayangan di Youtube Santri Gayeng yang diakses NU Online pada Rabu (3/4/2024), Gus Baha menegaskan bahwa mencari Lailatul Qadar adalah hal yang ditekankan, bukan mencari tanda-tandanya.
Dia menggunakan analogi sederhana untuk menjelaskan, seperti ibarat seseorang yang hendak makan nasi. Meskipun rasa nasi hampir sama, ada nasi yang lebih baik dari yang lain. Namun, fokus pada mencari tanda-tandanya terkadang kurang penting, karena tujuannya adalah untuk makan.
Gus Baha menegaskan bahwa seseorang tidak bisa diukur kemungkinan mendapatkan Lailatul Qadar berdasarkan tanda-tandanya yang mungkin dikenal. Orang bisa mendapatkannya tanpa mengetahui tanda-tandanya, dan sebaliknya, bisa tahu tanda-tandanya tapi tidak mendapatkannya.
Dia menekankan bahwa yang terpenting dalam bulan Ramadhan adalah mencapai keutamaan Lailatul Qadar, meskipun tidak mengetahui tanda-tandanya. Gus Baha juga menyatakan bahwa umat Islam memiliki potensi besar untuk mendapatkan Lailatul Qadar dengan menjaga konsistensi dalam melaksanakan puasa Ramadhan, shalat Isya berjamaah, dan shalat sunnah Tarawih.
Hadits Nabi Muhammad juga dijelaskan, bahwa setiap orang Islam yang melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala hanya dari-Nya, maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar. Hal ini menunjukkan bahwa yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam mencari ridha Allah.
Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/gus-baha-tegaskan-orang-bisa-dapat-lailatul-qadar-tanpa-mengetahui-tanda-datangnya-RG0Xy
Tinggalkan Komentar