Oleh: Muhammad Hafiz Ansyari
Banjarmasin, 7 September 2024 – Pada hari keempat bulan Rabiul Awwal 1446 H, Masjid Al Khair di Jalan Sutoyo S, Banjarmasin, menjadi saksi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini dipenuhi dengan nasihat berharga dari Tuan Guru H. Muhammad Qomaruddin, yang akrab dikenal sebagai Guru Busu. Dalam tausiyahnya, Guru Busu menyampaikan keutamaan cinta kepada Rasulullah SAW, yang tidak hanya membawa ketenangan hati tetapi juga menjadi sumber keberkahan dalam hidup.
Guru Busu mengutip perkataan Sayyiduna Sari Al-Saqoti yang menyatakan bahwa siapa pun yang mendatangi tempat-tempat yang di tempat itu dibacakan sejarah dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, seolah-olah sedang mendatangi kebun surga. Hal ini karena kehadiran mereka di tempat tersebut didorong oleh cinta kepada Nabi. Guru Busu menekankan bahwa cinta kepada Rasulullah adalah wajib, dan cinta inilah yang menjadi sumber kebahagiaan sejati. Hati yang mencintai Nabi akan selalu merasakan kebahagiaan, sementara hati yang tidak mencintainya akan selalu dirundung kegelisahan.
Hati: Raja yang Mengendalikan Seluruh Anggota Tubuh
Dalam tausiyahnya, Guru Busu mengingatkan bahwa hati adalah raja yang mengendalikan seluruh anggota tubuh. Jika hati sehat dan dipenuhi cinta kepada Nabi, maka seluruh perbuatan akan baik. Sebaliknya, jika hati sakit dan dipenuhi hal-hal negatif, maka anggota tubuh pun akan bertindak buruk. Oleh karena itu, mencintai Nabi bukan sekadar amalan hati, tetapi kunci untuk memperbaiki seluruh aspek kehidupan kita.
Keberkahan Hidup Berkat Rasulullah SAW
Guru Busu menegaskan bahwa segala kebaikan yang ada dalam hidup kita tidak lepas dari keberkahan Rasulullah SAW. Setiap kali kita memuji Nabi, Allah SWT membalasnya sepuluh kali lipat. Ini adalah bukti betapa besarnya cinta Allah kepada Rasulullah, yang merupakan makhluk paling dicintai-Nya. Guru Busu mengajak para jamaah untuk terus memuji dan mencintai Nabi sebagai wujud rasa syukur atas segala berkah yang kita terima.
Membersihkan Hati dari Syirik: Modal Utama dalam Hidup
Di akhir tausiyah, Guru Busu menekankan pentingnya menjalani kehidupan dengan hati yang bersih dari syirik dan segala penyakit hati lainnya. Menyembah Allah SWT dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW menjadi modal utama dalam menjalani kehidupan yang diberkahi. Kebersihan hati menjadi pondasi utama dalam mencapai ketenangan, keberkahan, dan kebahagiaan.
Kesimpulan: Cinta Kepada Nabi, Sumber Kebahagiaan dan Keberkahan
Peringatan Maulid Nabi ini menjadi pengingat akan pentingnya cinta kepada Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan kita. Guru Busu mengingatkan bahwa hati yang dipenuhi cinta kepada Nabi adalah hati yang selalu bahagia dan menjadi sumber kebaikan. Mencintai Rasulullah bukan hanya kewajiban, tetapi juga jalan untuk meraih keberkahan hidup dan kebahagiaan sejati. Mari kita rawat cinta ini, karena segala kebaikan yang ada pada diri kita berkat Rasulullah SAW.
Semoga Allah SWT senantiasa meneguhkan cinta kita kepada Rasulullah, dan semoga kita selalu mendapat syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamiin.
Tinggalkan Komentar