Info Sekolah
Senin, 17 Nov 2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
14 Juli 2025

Stop Asal Posting! Ini 4 Kesalahan Orang Tua Saat Unggah Foto Anak Sekolah di Medsos

Sen, 14 Juli 2025 Dibaca 262x

Hari pertama sekolah sering kali jadi momen penuh kebanggaan bagi orang tua. Seragam baru, wajah semangat, momen mengantar ke gerbang sekolah — semua itu rasanya sayang jika tidak dibagikan ke media sosial. Tapi pertanyaannya: apakah semua yang menyentuh hati kita layak dibagikan ke publik?

Artikel dari HaiBunda yang ditulis Ajeng Pratiwi dan Randu Gede mengingatkan bahwa ada beberapa kesalahan serius yang sering dilakukan orang tua saat mengunggah foto anak sekolah. Saya setuju — dan ingin menekankan bahwa ini bukan soal “anti-unggah”, tapi soal bijak dan aman di era digital.

Berikut adalah 4 kesalahan paling umum:


1. Memperlihatkan Identitas Sekolah secara Detail

📸 Foto anak di depan gerbang sekolah lengkap dengan nama, logo, dan bahkan alamat sekolah bisa jadi informasi sensitif.
Hal ini bisa dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab, apalagi jika akun media sosial orang tua terbuka untuk publik.

🔒 Solusi:
Gunakan angle atau crop yang tidak menampilkan nama sekolah. Hindari geotag lokasi.


2. Mengunggah Wajah Anak Tanpa Sensor atau Izin

Anak Anda mungkin masih kecil dan belum mengerti konsekuensi digital. Tapi wajah mereka tetap bagian dari privasi yang layak dilindungi.

👁️ Bayangkan foto anak Anda digunakan tanpa izin untuk iklan, hoaks, atau bahkan identitas palsu? Ini nyata terjadi.

🔒 Solusi:
Jika ingin berbagi, pertimbangkan hanya membagikan bagian belakang atau sisi samping, atau gunakan emoji/stiker penutup wajah.


3. Menunjukkan Nama Lengkap Anak + Detail Pribadi

Beberapa unggahan tak hanya memperlihatkan wajah, tapi juga menyebut nama lengkap anak, kelas, jadwal sekolah, hingga prestasi tertentu. Ini terlihat bangga, tapi juga berisiko menimbulkan ancaman keamanan dan perundungan digital.

🔒 Solusi:
Gunakan inisial, atau cukup sebut “anak sulungku” / “adik bungsu” tanpa terlalu banyak detail.


4. Tidak Memikirkan Jejak Digital Anak di Masa Depan

Anak-anak tidak punya kendali atas apa yang kita unggah hari ini. Tapi jejak itu akan terus ada — dan mungkin tidak semua hal yang lucu bagi kita akan menyenangkan bagi mereka di masa depan.

🔒 Solusi:
Terapkan prinsip: “Apakah saya nyaman jika orang lain mengunggah ini tentang saya saat saya kecil?”


Penutup: Jadi Orang Tua Digital = Bijak Digital

Kita hidup di era di mana privasi adalah kemewahan. Momen kebahagiaan boleh dibagikan, tapi jangan sampai mengorbankan keselamatan dan hak privasi anak.
Karena tugas kita bukan hanya membesarkan anak, tapi juga melindungi mereka dari hal yang tak mereka pahami hari ini.


Punya pengalaman atau pandangan soal ini? Yuk bagikan di kolom komentar atau DM saya di media sosial.


Muhammad Hafiz Ansyari – Orang tua, penulis lepas, dan penggiat edukasi literasi digital keluarga.


Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar