Info Sekolah
Minggu, 13 Okt 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
27 September 2024

Keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Khulafaur Rasyidin dan Ulama

Jum, 27 September 2024 Dibaca 67x

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi penting dalam kalangan umat Islam di seluruh dunia. Bulan Rabiul Awwal diperingati sebagai bulan kelahiran Rasulullah, yakni pada tanggal 12. Tradisi ini telah ada sejak abad ketiga Hijriah, dimulai oleh Raja Mudzaffar Abu Said Al Kukburi yang pertama kali menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi dalam skala besar.

Perayaan ini bukan sekadar penghormatan lahiriah, melainkan juga bentuk komitmen batiniah dalam mencintai dan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Ulama dan tokoh-tokoh penting dalam Islam menegaskan keutamaan memperingati Maulid Nabi, di antaranya Syaikh Al-Hafidz As-Suyuthi dan Khulafaur Rasyidin yang menyampaikan pahala besar bagi mereka yang memuliakan hari kelahiran Rasulullah.

Keutamaan Peringatan Maulid Nabi SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki keutamaan besar, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits:

“Barang siapa yang memuliakan hari kelahiranku maka aku akan memberinya syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung di jalan Allah.”

Keutamaan ini tidak hanya sekadar pahala duniawi, tetapi juga syafa’at Nabi Muhammad SAW di akhirat. Syafa’at ini merupakan keistimewaan yang sangat diidamkan oleh setiap Muslim, sebagai bentuk pertolongan dan keberkahan di Hari Kiamat.

Pendapat Khulafaur Rasyidin Mengenai Peringatan Maulid

Empat khalifah utama dalam Islam, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, juga menekankan pentingnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:

  1. Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
    Abu Bakar ra. berkata, “Barangsiapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi SAW, akan menjadi temanku di surga.”
    Keutamaan ini menunjukkan bahwa infaq yang dikeluarkan untuk memperingati Maulid Nabi SAW akan mendekatkan seseorang kepada sahabat Rasulullah yang paling mulia di surga.
  2. Sayyidina Umar Bin Khattab ra.
    Umar bin Khattab ra. berkata, “Barangsiapa yang memuliakan kelahiran Nabi SAW, berarti telah menghidupkan Islam.”
    Ucapan ini menegaskan bahwa merayakan Maulid Nabi merupakan bentuk konkret dalam menghidupkan syiar Islam. Islam berkembang melalui penghormatan kepada Rasulullah dan ajarannya.
  3. Sayyidina Utsman Bin Affan ra.
    Utsman bin Affan ra. berkata, “Barangsiapa yang menginfakkan satu dirham untuk pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan dia hadir pada hari Perang Badar dan Hunain.”
    Memuliakan Maulid Nabi sebanding dengan hadir dalam dua peristiwa bersejarah besar, yakni Perang Badar dan Perang Hunain, di mana umat Islam memperoleh kemenangan luar biasa atas musuh-musuh mereka.
  4. Sayyidina Ali Bin Abi Thalib kw.
    Ali bin Abi Thalib kw. berkata, “Barangsiapa yang memuliakan kelahiran Nabi SAW, maka dia tidak akan meninggal dunia kecuali dalam keadaan beriman.”
    Mati dalam keadaan beriman adalah dambaan setiap Muslim, dan Sayyidina Ali menegaskan bahwa mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah salah satu cara untuk memastikan kematian dalam husnul khatimah.

Perintis Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi pertama kali diadakan secara besar-besaran oleh Raja Mudzaffar Abu Said Al Kukburi, seorang penguasa Irbil yang bijak dan alim. Pada masa itu, kondisi umat Islam mengalami kemunduran dalam hal agama dan akhlak, sehingga perayaan Maulid dijadikan sebagai momentum untuk menghidupkan kembali semangat keagamaan. Dalam perayaan tersebut, Raja Mudzaffar mengundang banyak ulama dan masyarakat untuk mendengarkan sejarah Nabi serta menikmati hidangan yang disediakan tanpa berlebihan. Inisiatif ini memberikan dampak positif, stabilitas negara terjaga, dan umat Islam kembali taat menjalankan ajaran agama.

Anjuran Memperingati Maulid Nabi

Anjuran memperingati Maulid Nabi juga telah disiratkan dalam Al-Qur’an, sebagaimana dalam surat Al-A’raf ayat 157:

“Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad) memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memuliakan Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam memperingati kelahirannya, adalah orang yang beruntung. Mereka akan mendapatkan keberkahan dan pertolongan dari Allah SWT.

Kesimpulan

Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu bentuk kecintaan umat Islam kepada Rasulullah. Peringatan ini memiliki banyak keutamaan, mulai dari syafa’at Nabi di Hari Kiamat hingga keberkahan di dunia. Ulama dan tokoh-tokoh penting dalam Islam telah memberikan landasan kuat mengenai pentingnya perayaan ini. Dengan memperingati Maulid, umat Islam diharapkan dapat meneladani akhlak dan ajaran Nabi Muhammad SAW serta menghidupkan semangat Islam di dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi :

Zamzami, T. (2021, October 10). Keutamaan Merayakan Maulidurrasul. NU Online. Retrieved from https://nu.or.id

Alfatih, A. M. (2024, September 16). Keutamaan Perayaan Maulid Nabi menurut Khulafaurrasyidin. NU Online. Retrieved from https://nu.or.id

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Oktober 2024
M S S R K J S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031