Pendahuluan
Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, bertujuan untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah. Kurikulum ini dirancang agar pembelajaran dapat berjalan secara lebih menyenangkan dan tidak terbebani oleh target pembelajaran yang kaku. Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nor Rahman Banjarmasin, penerapan Kurikulum Merdeka menghadirkan tantangan dan peluang tersendiri, terutama dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bagian integral dari proses belajar mengajar.
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan TIK dalam Kurikulum Merdeka
Penerapan TIK dalam Kurikulum Merdeka di MIS Nor Rahman Banjarmasin telah memberikan beberapa kelebihan. Di antaranya, guru dapat dengan mudah menugaskan siswa untuk belajar secara mandiri melalui tautan materi yang telah disediakan. Teknologi ini memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses bahan ajar kapan saja, di mana saja, yang sangat mendukung pembelajaran yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu, siswa yang terbiasa menggunakan smartphone selama pandemi COVID-19 menunjukkan adaptasi yang lebih cepat dalam menggunakan perangkat teknologi untuk belajar.
Namun, tantangan yang muncul cukup signifikan. Tidak semua guru di MIS Nor Rahman Banjarmasin mahir dalam mengoperasikan laptop atau komputer. Kesulitan ini menyebabkan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi menjadi kurang maksimal. Banyak guru yang tidak dapat menambahkan elemen animasi atau interaktif pada presentasi PowerPoint, yang sering kali membuat penyajian materi menjadi monoton dan kurang menarik bagi siswa. Selain itu, meskipun siswa cukup mahir dalam menggunakan smartphone, keterampilan mereka dalam mengoperasikan laptop atau komputer masih perlu ditingkatkan.
Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa solusi dapat diterapkan di MIS Nor Rahman Banjarmasin:
Kesimpulan
Penerapan TIK dalam Kurikulum Merdeka di MIS Nor Rahman Banjarmasin membawa manfaat besar bagi proses pembelajaran, tetapi juga menghadirkan tantangan yang perlu segera diatasi. Dengan meningkatkan kompetensi guru dalam teknologi, memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, dan melibatkan orang tua dalam proses belajar, sekolah ini dapat mengoptimalkan potensi Kurikulum Merdeka. Implementasi yang baik akan membantu mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik, sejalan dengan tujuan dari Kurikulum Merdeka itu sendiri.
Referensi
Nirmala, S. U., Agustina, A., Robiah, S., & Ningsi, A. (2024). Penerapan Media Pembelajaran Berlandaskan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 9(1), 182-187. https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.746
Tinggalkan Komentar