Info Sekolah
Sabtu, 04 Jan 2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
1 Januari 2025

Menginspirasi Madrasah Swasta: Strategi dan Kisah Inspiratif Supriyono dalam Membangun Pendidikan Inklusif di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nor Rahman

Rab, 1 Januari 2025 Dibaca 14x Berita / Inspirasi

Pendahuluan
Pendidikan inklusif merupakan upaya strategis yang tidak hanya memenuhi hak-hak dasar anak berkebutuhan khusus (ABK) tetapi juga membangun budaya kesetaraan di lingkungan pendidikan. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan pendidikan yang ramah bagi semua siswa, peran lembaga pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) menjadi semakin penting. Salah satu kisah inspiratif yang dapat menjadi acuan adalah perjuangan Supriyono, pemenang Anugerah ASN 2023 untuk kategori Guru Inklusi Terbaik, dalam mengembangkan model pendidikan inklusif di madrasah. Artikel ini bertujuan untuk menggali inspirasi dari pengalaman Supriyono dan menjabarkan strategi yang relevan untuk diterapkan di MIS Nor Rahman.

Mengapa Pendidikan Inklusif di MIS Penting?
Data dari Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 43 juta penyandang disabilitas pada tahun 2022. Dari total peserta didik di madrasah pada tahun yang sama, sebanyak 48.423 siswa di antaranya adalah peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Hal ini menunjukkan pentingnya lembaga pendidikan, termasuk MIS, untuk memberikan akomodasi yang layak bagi PDBK.

MIS Nor Rahman sebagai lembaga pendidikan swasta dapat memainkan peran besar dalam mendukung pendidikan inklusif, khususnya di daerah-daerah yang belum memiliki akses pendidikan inklusif yang memadai. Namun, tantangan seperti keterbatasan sumber daya, kompetensi guru, dan stigma sosial terhadap PDBK sering menjadi hambatan. Kisah Supriyono memberikan pelajaran penting tentang bagaimana mengatasi hambatan tersebut melalui visi, inovasi, dan kolaborasi.

Kisah Inspiratif Supriyono: Membuka Jalan Pendidikan Inklusif di Madrasah
Supriyono memulai karirnya di MI Keji, Ungaran Barat, Semarang, pada tahun 2005. Sebagai Kepala Madrasah sejak 2011, ia berkomitmen untuk menjadikan MI Keji sebagai madrasah inklusif. Dengan sumber daya yang terbatas, ia mengembangkan model pendidikan inklusif melalui berbagai langkah strategis:

  1. Pembangunan Infrastruktur Pendukung
    Pada tahun 2015, Supriyono berhasil mendapatkan bantuan dari Kemenag berupa Ruang Sumber yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung pendidikan inklusif. Langkah ini menjadi titik awal dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi PDBK.
  2. Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
    Supriyono berkolaborasi dengan organisasi seperti LP. Ma’arif NU, UNICEF, dan AUSAID untuk meningkatkan kapasitas madrasah. Kemitraan ini memungkinkan MI Keji untuk mengakses pelatihan, sumber daya, dan program-program yang relevan dengan pendidikan inklusif.
  3. Peningkatan Kompetensi Guru
    Melalui pelatihan dan studi banding, Supriyono memastikan bahwa para guru di MI Keji memiliki kemampuan untuk mengelola kelas inklusif. Hal ini termasuk pelatihan tentang strategi pembelajaran diferensiasi, penggunaan teknologi asistif, dan pengelolaan emosi siswa dengan hambatan belajar.
  4. Inovasi dan Pengakuan
    Inovasi yang diterapkan oleh Supriyono tidak hanya meningkatkan jumlah siswa PDBK di MI Keji tetapi juga membawa berbagai penghargaan. Salah satunya adalah penghargaan Juara I Kepala MI Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2017.

Strategi untuk MIS Nor Rahman: Mencontoh Langkah Supriyono
Bagi MIS Nor Rahman, kisah Supriyono dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan pendidikan inklusif dengan langkah-langkah berikut:

  1. Membangun Visi Inklusif
    Langkah pertama adalah menetapkan visi untuk menjadi madrasah yang ramah terhadap semua peserta didik, termasuk PDBK. Visi ini perlu disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat sekitar.
  2. Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal
    MIS Nor Rahman dapat memanfaatkan dukungan dari Kemenag, pemerintah daerah, dan lembaga swasta untuk membangun infrastruktur pendukung seperti ruang kelas inklusif dan alat bantu belajar.
  3. Melibatkan Komunitas dan Mitra Strategis
    Seperti yang dilakukan oleh Supriyono, MIS Nor Rahman dapat bekerja sama dengan organisasi lokal dan internasional yang peduli pada pendidikan inklusif. Misalnya, menjalin kemitraan dengan LP. Ma’arif NU atau organisasi lain yang fokus pada pendidikan inklusif.
  4. Pelatihan Guru
    Memberikan pelatihan kepada guru tentang bagaimana mengelola kelas inklusif adalah langkah kunci. Guru perlu memahami kebutuhan unik PDBK dan memiliki keterampilan untuk menciptakan pembelajaran yang mendukung semua siswa.
  5. Mengadopsi Teknologi Asistif
    Teknologi asistif, seperti perangkat lunak pembelajaran untuk siswa dengan disabilitas, dapat membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif di MIS Nor Rahman.

Peran MIS dalam Pendidikan Inklusif Nasional
Sebagai bagian dari jaringan madrasah di Indonesia, MIS Nor Rahman memiliki potensi untuk memberikan dampak yang signifikan dalam memperluas akses pendidikan inklusif. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, madrasah ini tidak hanya mendukung siswa PDBK tetapi juga menjadi model pendidikan inklusif bagi madrasah lain.

Penutup
Kisah Supriyono adalah bukti nyata bahwa pendidikan inklusif dapat diwujudkan dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi. MIS Nor Rahman dapat menjadikan kisah ini sebagai inspirasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah, inklusif, dan memberdayakan semua siswa. Dengan semangat yang sama, MIS Nor Rahman dapat bertransformasi menjadi madrasah yang tidak hanya memenuhi hak-hak dasar pendidikan tetapi juga menjadi mercusuar harapan bagi pendidikan inklusif di Indonesia.

Referensi

  1. Artikel: β€œKisah Inspiratif Guru Peraih Anugerah ASN 2023 Kembangkan Pendidikan Inklusif di Madrasah” – Kemenag RI.
    https://kemenag.go.id
  2. Data Statistik Kemenag 2022: Pendidikan Inklusif di Madrasah.
  3. UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan PP Nomor 13 Tahun 2020.
Artikel ini memiliki

1 Komentar

π™ΌπšŠπšž πšπšŠπš— πšœπšžπšπšŠπš‘ πšœπš’πšŠπš™ πš”πšŠπš‘ πš‚π™³π™Ό π™Όπ™Έπš‚ π™½π™Ύπš πšπ™°π™·π™Όπ™°π™½ . . . ?

Tinggalkan Komentar

 

Januari 2025
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031