Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI NOR RAHMAN Banjarmasin
19 September 2024

Siswa Kelas 5 MIS Nor Rahman Banjarmasin Kembangkan Kreativitas Lewat Proyek Diorama Rantai Makanan

Kam, 19 September 2024 Dibaca 207x Berita

Banjarmasin, 19 September 2024 – Siswa kelas 5A dan 5B Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nor Rahman Banjarmasin memperlihatkan kreativitas dan pemahaman mereka mengenai ekosistem dan rantai makanan melalui proyek diorama yang digelar di ruang kelas pada 19 September 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) yang dipandu oleh wali kelas 5A, Arianti, S.Pd., serta wali kelas 5B, Rita Rahmayanti, M.Pd.

Sebanyak sembilan diorama dipamerkan, masing-masing menggambarkan ekosistem yang berbeda, seperti ekosistem laut, tundra, hutan, dan padang rumput. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi dan menggambarkan peran produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, dan predator puncak dalam sebuah rantai makanan. Salah satu siswa kelas 5A, Najia Raisya Mumtaza, dan siswa kelas 5B, Muhammad Arsyad, menjadi bagian dari tim yang terlibat dalam proyek ini.

“Kami berharap metode pembelajaran berbasis proyek ini dapat membuat siswa lebih memahami konsep-konsep ilmiah, khususnya ekosistem, dengan cara yang menyenangkan dan interaktif,” ujar Zaini, S.Pd.I, M.Pd., Kepala Madrasah MIS Nor Rahman. Zaini juga menambahkan bahwa pendekatan pembelajaran ini penting untuk membangun keterampilan kerja sama, berpikir kritis, serta kreativitas siswa dalam memahami ilmu pengetahuan.

Dalam kegiatan ini, para siswa menampilkan hubungan antara organisme dalam ekosistem yang mereka ciptakan. Proses pembelajaran tidak hanya melibatkan pembuatan diorama, tetapi juga presentasi dari setiap kelompok yang menjelaskan tentang rantai makanan di ekosistem masing-masing. Siswa diminta untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana makhluk hidup saling berinteraksi dan bergantung dalam suatu ekosistem, dengan fokus pada peran masing-masing dalam rantai makanan.

Proyek diorama ini mendapat apresiasi dari para guru dan kepala sekolah. Zaini menyampaikan bahwa pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya memperdalam pemahaman teoritis siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif. “Ini adalah cara yang bagus untuk membawa konsep-konsep abstrak menjadi sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh siswa,” tambahnya.

Sementara itu, orang tua juga mendukung metode pembelajaran inovatif ini. Mereka berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa diterapkan lebih sering agar anak-anak mereka mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan aplikatif.

Dengan metode pembelajaran ini, siswa tidak hanya diajak untuk memahami teori, tetapi juga untuk mengaplikasikannya dalam bentuk proyek nyata. Melalui pendekatan ini, pembelajaran IPAS menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memupuk rasa ingin tahu dan kemampuan eksplorasi siswa dalam memahami dunia alam di sekitar mereka.

Keberhasilan proyek diorama ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran tidak selalu harus berfokus pada metode tradisional. Penggunaan metode kreatif seperti proyek diorama dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam belajar, sekaligus mendorong mereka untuk berkolaborasi dan berpikir secara lebih mendalam mengenai topik yang sedang dipelajari.

Hingga akhir acara, suasana kelas penuh antusiasme dan kegembiraan saat setiap kelompok menampilkan hasil karya mereka. Para guru dan siswa tampak puas dengan hasil pembelajaran yang telah mereka capai, yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan soft skills yang akan berguna bagi mereka di masa mendatang.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

November 2024
M S S R K J S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930