Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Anak-anak yang sholeh dan sholehah, siswa-siswi tercinta MIS Nor Rahman,
Setiap pagi kalian datang ke sekolah, membawa buku, mengenakan seragam, menyapa guru, bertemu teman. Tapi pernahkah kalian bertanya dalam hati: Untuk apa aku belajar? Untuk apa aku ke madrasah setiap hari? Cita-cita kalian hebat-hebat — ingin jadi dokter, guru, ustadz, insinyur. Tapi hari ini, banyak yang mulai bergeser. Yang dicita-citakan sekarang: jadi YouTuber, jadi TikToker, jadi gamer terkenal.
Bukan berarti salah. Tapi coba kita pikir lebih dalam. Apa semua itu akan membawa kita pada ilmu? Pada adab? Pada kebaikan? Atau malah menjauhkan kita dari akhlak, dari hormat pada orang tua dan guru, dari tanggung jawab sebagai pelajar?
Kenyataannya, kita semakin sering melihat anak-anak yang berani membentak orang tua, bicara kasar pada guru, mengejek teman sendiri, merasa bangga kalau viral walau dengan cara yang tak pantas. Sayangnya, semakin hari, akhlak mulia yang dulu dijunjung tinggi, mulai luntur sedikit demi sedikit. Kita lupa bahwa adab lebih tinggi dari ilmu. Kita lupa bahwa Nabi Muhammad SAW diutus bukan hanya membawa wahyu, tapi juga mencontohkan akhlak yang agung.
Sementara itu, di luar negeri, anak-anak seusia kalian sudah bisa membuat robot, menciptakan aplikasi, dan menulis program komputer. Mereka belajar keras, bukan untuk tampil keren di media sosial, tapi untuk mengubah dunia. Kita? Kita malah sibuk menonton konten buatan mereka. Kita jadi penonton, mereka jadi pemain. Kita jadi pengguna, mereka pencipta. Mereka yang bikin TikTok, YouTube, Instagram — kita yang habiskan waktu berjam-jam memakainya. Kadang bukan untuk belajar, tapi untuk joget-joget, main game, dan ikut tren yang tak jelas arah.
Apa kita mau terus begini? Apa kita mau jadi generasi yang hanya bisa ikut-ikutan, tanpa karya, tanpa pencapaian?
Tidak, anak-anak MIS Nor Rahman tidak seperti itu. Kalian adalah generasi terpilih. Kalian punya iman. Punya madrasah. Punya guru-guru yang sayang dan membimbing. Kalian masih punya kesempatan untuk berubah, untuk menjadi lebih baik dari hari ini.
Mulailah dari hal kecil. Belajar lebih rajin. Kurangi main HP. Hormati orang tua dan guru. Bantu teman, jujur, disiplin, jangan malas. Bangun semangat kalian! Gunakan teknologi untuk belajar, bukan hanya hiburan. Kalau kalian suka game, pelajari bagaimana game dibuat. Kalau kalian suka TikTok, buat konten yang mendidik, yang menyebarkan ilmu, bukan yang hanya cari sensasi.
Negara ini butuh anak-anak yang cerdas dan berakhlak. Umat Islam butuh generasi yang kuat imannya, luas ilmunya, dan luhur akhlaknya. Jadilah anak-anak yang berani bermimpi besar, tapi juga berani bekerja keras mewujudkannya.
Ingat, masa depan tidak dibentuk besok. Masa depan dibentuk dari hari ini, dari langkah kecil yang kalian mulai sekarang. Jangan menunggu waktu yang tepat, karena waktu yang tepat itu adalah sekarang. Kalian bukan generasi penonton. Kalian adalah generasi pencipta. Generasi pembawa perubahan. Jadilah kebanggaan orang tua kalian, guru-guru kalian, dan kebanggaan agama kalian.
Karena generasi hebat itu bukan yang paling viral, tapi yang paling bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tinggalkan Komentar