MI NOR RAHMAN NEWS – Perkembangan zaman telah sampai pada puncaknya, dimana manusia dituntut untuk bekerja tidak sekedar menggunakan otot. Diperlukan keterampilan lebih, agar bisa menggunakan mesin-mesin canggih yang diproduksi oleh produsen era 4.0. Dunia pendidikan pun tak luput dari pengaruh akibat munculnya era tersebut. Secara umum, pekerjaan manusia bisa digantikan oleh mesin, namun tidak demikian pada guru. Guru tidak sekedar mengajarkan ilmu-ilmu baru, tetapi juga dituntut untuk menanamkan akhlak dan perillaku terpuji. Hal tersebut tidak dimiliki oleh mesin-mesin canggih, bahkan robot sekalipun.
Guru senantiasa dituntut untuk mengembangkan kemampuannya dalam melakukan pembelajaran, baik di kelas, maupun di luar kelas. Salah satu dari inovasi seorang guru adalah menghadirkan dunia luar ke dalam pembalajan di kelas. Sehingga pembelajaran tidak hanya monoton bercerita tentang apa yang diketahui guru, sedangkan siswa hanya bisa membayangkan. Namun guru harus bisa memberikan gambaran sesungguhnya apa yang menjadi bahan pembelajaran waktu itu.
Lahirnya internet pada era 4.0 menjadi sebuah keniscayaan dalam rangka menciptakan sebuah pembelajaran yang lebih variatif, berkemajuan dan bermanfaat. Dengan internet pula, guru bisa menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengajarkan ilmu-ilmu yang dimiliki sesuai kurikulum.
Internet saat ini bukan barang langka dan mahal, siapa pun dan dimana pun bisa menikmati internet. Bahkan dengan internet orang bisa mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan. Tanpa internet, mustahil guru akan mampu mengajar dengan maksimal. Karena tidak selamana yang diharapkan guru itu ada di dunia nyata, bahkan tidak sedikit pengetahuan baru dan temuan terkini banyak disajikan di dunia maya dengan bantuan internet.
Dengan internet, guru bisa mendapatkan informasi terkini terkait dunia pendidikan di luar sekolah, bahkan bisa dari penjuru dunia yang jauh dan mustahil bisa dijangkau dengan suatu perjalanan. Guru bisa membuka buku-buku baru yang lebih komplit dengan adanya e-book dan buku digital. Guru dapat memperoleh informasi yang tidak diperoleh dari buku dengan membuka Wikipedia dan seterusnya. Bahkan guru bisa melakukan seminar, pelatihan dan diklat jarak jauh dengan internet. Aplikasi yang lahir dari kemajuan teknologi, menjadikan guru bisa berkomunikasi dengan guru lain, tutor bahkan siswanya sekali pun tanpa harus saling berhadapan secara langsung. Pertemuan bisa dilakukan melalui vicon (video conference) atau juga video call. Dengan demikian, guru bisa mengikuti pelatihan pada waktu yang bersamaan dengan tugas di sekolah tanpa harus meninggalkan sekolahan.
Guru dapat menggunakan fasilitas yang ditawarkan google misalnya, untuk membuat kelas-kelas di dunia maya untuk memberikan tugas dan sebagainya. Tentu saja hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya internet. Pembelajaran online, tugas-tugas online bahkan ujian sekolah dan penilaian pun bisa dilakukan secara online berkat adanya internet. Kalua saja sampai ada guru yang tidak bisa dan tidak mau mempergunakan internet, bisa dikatakan seperti guru yang kurang gizi.
Dengan adanya internet, guru akan lebih siap ketika mengajar di kelas, mengikuti diklat dan sebagainya. Karena segala data, catatan bahkan administrasi yang dibutuhkan sudah disimpan di drive. Sebuah tempat di dunia maya yang menjadi bank datanya guru yang selalu siap menyajikan data dan dokumen yang dibutuhkan, bahkan bisa diambil kapan dan dari mana saja.
Dengan hadirnya internet di kelas, menjadikan siswa lebih antusias dalam belajar. Setiap informasi yang diterima dari gurunya akan dicek kebenarannya di internet, bahkan sebaliknya. Siswa bisa menanyakan hal-hal yang masih baru yang ditemui di internet kepada gurunya.
Artikel ini telah diterbitkan oleh Mediaguru dalam buku berjudul Internet Pendidikan Untuk Indonesia Lebih Baik. (2020)
Tinggalkan Komentar