Kepala sekolah sering dianggap sekadar pejabat administratif yang mengurus laporan keuangan, jadwal pelajaran, atau perizinan sekolah. Tapi kalau kita mengacu pada apa yang ditulis dalam artikel “Tugas Kepala Sekolah dan Daftar Tanggung Jawabnya” (kumparan, 2023), serta praktik nyata di lapangan hari ini, peran kepala sekolah jauh lebih besar dan strategis.
Mengutip pendapat Wahjosumidjo dalam buku Administrasi Supervisi Pendidikan, kepala sekolah adalah pemimpin yang menggerakkan, memotivasi, dan mempengaruhi semua elemen sekolah untuk mencapai visi dan misi.
Artinya, kepala sekolah hari ini bukan hanya mengatur administrasi murid dan guru, tapi menjadi motor perubahan yang memastikan budaya belajar di sekolah hidup dan berkembang.
Saya sepakat bahwa kepala sekolah harus mengelola:
Tapi lebih dari itu, kepala sekolah juga harus turun langsung membangun semangat belajar guru, menumbuhkan karakter siswa, dan memperbaiki komunikasi sekolah dengan orang tua.
Supervisi pendidikan bukan sekadar memeriksa RPP atau melihat pelaksanaan ujian.
Kepala sekolah seharusnya membimbing guru untuk terus belajar, mengembangkan inovasi pembelajaran, dan membantu mereka menghadapi tantangan di kelas.
Kepala sekolah tidak boleh berjarak dengan orang tua murid.
Di era digital ini, kepala sekolah harus jadi jembatan yang menghubungkan sekolah dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sekitar.
Bukan hanya menerima kritik dan saran, tapi aktif menjalin kolaborasi demi kemajuan pendidikan bersama.
Di tahun ajaran baru 2025 ini, semoga semakin banyak kepala sekolah yang menyadari perannya sebagai pemimpin pendidikan, bukan sekadar pejabat administratif.
Karena kualitas pendidikan bukan hanya ditentukan oleh kurikulum, tapi juga oleh kualitas kepemimpinan yang menginspirasi di sekolah.
Muhammad Hafiz Ansyari — Pengamat pendidikan, penulis lepas, dan praktisi pengembangan sekolah berbasis kepemimpinan transformatif.
Tinggalkan Komentar